Dinamika Sudah Lewat, Kadin Kini Harus Kompak

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie. Foto: Dok Kadin

Dinamika Sudah Lewat, Kadin Kini Harus Kompak

Naufal Zuhdi • 18 January 2025 21:17

Jakarta: Perjalanan organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia penuh dinamika pada 2024 lalu. Seiring diselenggarakannya Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia yang diselenggarakan awal tahun ini, dinamika itu resmi berakhir.

"Dinamika Kadin Indonesia sudah lewat. Kini saatnya semua kekuatan di Kadin Indonesia bersatu mendukung pemerintah menyukseskan semua program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 Januari 2025.

Pernyataan senada juga datang dari Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. Dia menyatakan Kadin harus satu dan solid.

"Demi kestabilan dan kepastian dunia usaha," kata Arsjad.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan harapan pemerintah dan rakyat terhadap para pengusaha sangat besar. Untuk memenuhi harapan ini, Kadin Indonesia harus lebih kompak, inklusif, hingga mengedapankan semangat gotong royong dan kolaboratif. 

"Kadin adalah payung semua pengusaha. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh adalah filosofi yang kita pegang bersama,” kata Anindya Novyan Bakrie pada acara Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, Kamis, 16 Januari 2025.

Presiden Prabowo Subianto pada Munas itu mengucapkan selamat kepada Rosan, Arsjad, dan Anindya. Ucapan selamat juga ditujukan pada jajaran Kadin Indonesia yang telah sukses menggelar Munas Konsolidasi. 

Prabowo meminta Kadin Indonesia kompak, dinamis, berani, inovatif, berkerja sama, dan mewujudkan “Indonesia incorporated”. "Pemimpin harus kompak, siapa nomor satu, dua, tiga, gak masalah. Nanti gantian saja, iya kan. Gantian saja, jangan semuanya," kata Prabowo.
 

Mitra strategis pemerintah

Ada dua esensi Kadin Indonesia menurut UU No 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Pertama, kata Anindya, Kadin Indonesia adalah mitra strategis pemerintah. Kadin Indonesia bekerja sama dengan pemerintah, membangun perekonomian di tengah berbagai macam peluang dan tantangan.

"Kadin harus membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan, menurunkan angka pengangguran, dan kemiskinan,” kata Anin, sapaan Anindya.

Kedua, Kadin Indonesia adalah wadah dunia usaha, payung semua pelaku usaha, baik perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Pengukuhan ini (Anin sebagai ketua umum Kadin Indonesia) merupakan suatu amanah yang semoga bisa dijalankan dengan baik," ujar Anin.

Sebagai organisasi yang memayungi semua pelaku usaha dan inklusif, kata Anin. Kadin Indonesia harus mengedepankan kerja sama, gotong royong, dan berkolaborasi. Kondisi ekonomi global sedang mengalami kontraksi, ditandai oleh penurunan laju pertumbuhan ekonomi.
 
Baca: 

Presiden Prabowo Dorong Peran Swasta dalam Proyek Infrastruktur


Di saat rantai pasok belum pulih, konflik geopolitik tidak mereda. Perebutan dana investasi semakin sengit. Dalam situasi global yang kian sulit, Kadin Indonesia harus bersatu.

"Peristiwa saat ini luar biasa. Kadin sudah menunjukkan semangat persatuan. Terima kasih kepada sahabat saya Arsjad yang selalu menyerukan persatuan, gotong royong, dan kolaborasi," kata Anin.

Anin mengimbau seluruh anggota Kadin Indonesia untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah dengan cara ikut berpartisipasi dalam setiap program pemerintah. Anin yakin, laju pertumbuhan ekonomi di atas 8% bisa tercapai jika semua pihak bersatu dan bekerja bersama dengan pemerintah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wandi Yusuf)