Suhu di Arafah Diprediksi Mencapai 50 Derajat Celsius, Jemaah Diminta Tidak Keluar Tenda

Ilustrasi haji. Dok MI

Suhu di Arafah Diprediksi Mencapai 50 Derajat Celsius, Jemaah Diminta Tidak Keluar Tenda

Ihfa Firdausya • 27 May 2025 15:41

Jakarta: Cuaca saat wukuf di Arafah dalam puncak ibadah haji tahun ini diperkirakan mencapai kisaran 50 derajat celsius. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta jemaah haji tidak keluar dari tenda.

"Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab berpesan, pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi. Karena itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus, karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya," ujar Hilman dalam keterangan resmi, Selasa, 27 Mei 2025.

Selama wukuf di Arafah, jemaah telah diberikan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut, dan AC atau pendingin ruangan. Fasilitas ini untuk menjaga kenyamanan jemaah selama wukuf di tengah cuaca panas di luar tenda. Menurut Hilman, jemaah lebih baik berdiam diri di tenda sambil berdoa, berzikir, atau membaca Alquran.
 

Baca Juga: 

Satu Jemaah Haji Aceh Asal Pidie Wafat di Makkah


Menjelang pelaksanaan Armuzna, jemaah haji diminta mempersiapkan kesabaran dan kondisi fisik, terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas. Mereka diminta beribadah di hotel atau beraktivitas yang minim gerak, tapi pahalanya tetap berlipat ganda. Hal ini untuk menghindari kelelahan menjelang Armuzna.

Kemenag juga akan menyampaikan secara detail jadwal melempar jamrah. Sehingga jemaah merasa aman dan nyaman berubah.

"Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakandemi keamanan dan keselamatan jemaah," ujar dia.

Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025. Wukuf disambung dengan mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jamrah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)