Calon Kanselir Jerman Sebut Eropa Harus 'Merdeka' dari AS

Friedrich Merz, calon kanselir Jerman. (EPA-EFE/CLEMENS BILAN)

Calon Kanselir Jerman Sebut Eropa Harus 'Merdeka' dari AS

Riza Aslam Khaeron • 24 February 2025 11:41

Berlin: Calon Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan keinginannya agar Eropa mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dalam sektor pertahanan dan keamanan. Dalam pernyataan yang disampaikan pada Minggu, 23 Februari 2025, setelah partainya CDU/CSU memenangkan pemilu parlemen Jerman, Merz menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah mempercepat penguatan Eropa agar dapat mencapai "kemerdekaan dari Amerika Serikat" dalam hal pertahanan.

"Bagi saya, prioritas mutlak adalah memperkuat Eropa secepat mungkin sehingga, selangkah demi selangkah, kita benar-benar dapat mencapai kemerdekaan dari Amerika Serikat (AS)," ucap Merz, Melansir Radio Liberty Europe (RLE) pada Senin, 23 Februari 2025.

Ketegangan hubungan antara Eropa dan Amerika Serikat semakin terlihat sejak Donald Trump kembali mengkritik NATO dan kebijakan pertahanan negara-negara Eropa. Trump menyambut kemenangan CDU/CSU dengan menyebutnya sebagai "hari yang luar biasa bagi Jerman," dan mengklaim bahwa rakyat Jerman sudah lelah dengan kebijakan energi dan imigrasi yang "tidak masuk akal."

Selain itu, meningkatnya ketidakpercayaan Eropa terhadap Trump juga mendorong beberapa negara untuk mulai mencari alternatif dalam membangun kemandirian strategis, yang didorong setelah negosiasi dengan inisiasi AS di Arab Saudi yang tidak mengikutsertakan Eropa dan Ukraina yang merupakan aktor utama dalam konflik.

Dalam kejadian yang berbeda, Trump juga menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilu" dan menyalahkan Zelensky karena "memulai perang".

"Setelah pernyataan Donald Trump pekan lalu, jelas bahwa Amerika semakin tidak peduli dengan nasib Eropa," ujar Merz Merz  dalam diskusi pascapemilu dengan para pemimpin partai lainnya, Ia juga menambahkan bahwa ia tidak memiliki "ilusi mengenai apa yang datang dari Amerika."
 

Baca Juga:
Friedrich Merz Menang Pemilu Jerman, Siap Bentuk Pemerintahan Kuat

Merz mempertanyakan masa depan NATO di tengah ketidakpastian hubungan transatlantik dan menyatakan bahwa Eropa mungkin harus mempercepat pembangunan kapabilitas pertahanan mandiri.

"Saya sangat ingin melihat bagaimana kita menuju KTT NATO pada akhir Juni—apakah kita masih akan berbicara tentang NATO dalam bentuknya yang sekarang atau apakah kita harus segera membangun kapabilitas pertahanan Eropa secara mandiri," ujarnya.

Dalam pemilu Jerman yang baru saja berlangsung, CDU/CSU meraih 28,5% suara, mengungguli partai lain tetapi belum cukup untuk membentuk pemerintahan sendiri. Sementara itu, Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan kanan jauh berada di posisi kedua dengan 20,8% suara.

Kanselir petahana Olaf Scholz dan Partai Sosial Demokrat (SPD) mengalami penurunan signifikan dengan hanya meraih 16,4% suara, sedangkan Partai Hijau berada di posisi keempat dengan 11,6% suara.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer turut memberikan selamat kepada Merz atas kemenangannya. Macron menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia "lebih bertekad dari sebelumnya untuk bekerja sama demi membangun Eropa yang kuat dan berdaulat."

Sementara itu, Starmer menegaskan bahwa ia ingin "memperdalam hubungan yang sudah kuat antara Inggris dan Jerman serta memperkuat keamanan bersama."

Di sisi lain, Zelensky uga memberikan komentar atas kemenangan Merz, menyebut bahwa "Eropa harus mampu mempertahankan diri, mengembangkan industri, dan mencapai hasil yang dibutuhkan." Zelensky juga menambahkan bahwa "Eropa membutuhkan keberhasilan bersama, dan keberhasilan itu akan membawa persatuan yang lebih besar."

Merz menyoroti pentingnya persatuan dalam menghadapi tekanan dari berbagai pihak.

"Intervensi dari Washington sama dramatis dan drastisnya dengan yang kita lihat dari Moskow. Kita berada di bawah tekanan dari dua sisi, sehingga prioritas mutlak saya sekarang adalah menciptakan persatuan di Eropa," ujar Merz mengungkit dugaan Elon Musk mendukung partai 'ekstrem' sayap kanan yang merupakan saingan CDU.

"Kita berada di bawah begitu banyak tekanan dari dua sisi sehingga prioritas mutlak saya sekarang benar-benar adalah menciptakan persatuan di Eropa," tambah Merz.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)