5 Kebiasaan Buruk dalam Berinvestasi yang Harus Ditinggalkan di 2025

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

5 Kebiasaan Buruk dalam Berinvestasi yang Harus Ditinggalkan di 2025

Eko Nordiansyah • 11 July 2025 17:25

Jakarta: Banyak investor pemula terjebak dalam kebiasaan buruk yang justru merugikan portofolio mereka. Dilansir dari laman FWD dan BPR KS, berikut lima kesalahan investasi paling umum beserta solusinya:

1. Mengejar untung cepat

Banyak investor terpancing iming-iming return tinggi dalam waktu singkat dan berakhir pada investasi bodong atau saham gorengan. Solusinya adalah fokus pada investasi jangka panjang dan mempelajari fundamental instrumen sebelum mengambil keputusan.

2. Tidak diversifikasi

Investor sering menaruh seluruh dana pada satu instrumen saja, seperti hanya di emas atau satu emiten saham. Kondisi ini membuat risiko kerugian meningkat jika aset tersebut turun. Disarankan untuk mengalokasikan dana ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan reksa dana, serta menerapkan prinsip alokasi aset sesuai profil risiko.
 
Baca juga: 

Saham atau Reksa Dana, Mana Investasi yang Lebih Cocok?



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

3. Investasi tanpa tujuan jelas

Jangan membeli produk investasi secara asal tanpa target maupun rencana pencairan. Penetapan tujuan spesifik, seperti dana pendidikan dalam lima tahun ke depan akan membantu memilih instrumen sesuai horizon waktu.

4. Terlalu sering monitor pasar

Kecemasan melihat fluktuasi harian membuat investor sering jual-beli yang justru meningkatkan biaya transaksi. Untuk investasi jangka panjang, cukup memantau portofolio setiap satu hingga dua bulan, serta menghindari praktik over-trading.

5. Mengabaikan manajemen risiko

Banyak investor tidak memiliki batas maksimal kerugian (stop-loss) atau tidak mempertimbangkan asuransi sebagai proteksi tambahan. Solusinya, tetapkan batas kerugian dan kombinasikan investasi dengan asuransi jiwa atau kesehatan.

Mengubah kebiasaan buruk dalam berinvestasi membutuhkan kesadaran dan kedisiplinan. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, investor dapat membangun portofolio yang lebih sehat dan berkelanjutan di tahun 2025. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)