Perdana, Smelter Merah Putih Resmi Produksi Feronikel

Smelter Merah Putih milik PT Ceria pertama kalinya berhasil memproduksi feronikel. Foto: Dok istimewa

Perdana, Smelter Merah Putih Resmi Produksi Feronikel

M Ilham Ramadhan Avisena • 28 April 2025 17:02

Jakarta: PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) resmi menyalakan obor era baru industri nikel hijau di Indonesia. Tepat pukul 13.38 WITA, Smelter Merah Putih milik PT Ceria yang berlokasi di Wolo, Kabupaten Kolaka, untuk pertama kalinya berhasil memproduksi feronikel.

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata mengungkapkan, pencapaian monumental dengan target Project Commercial Operation Date (PCOD) smelter yang telah berjalan tepat waktu, bukan hanya menjadi kebanggaan bagi PT Ceria, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir dalam pengembangan industri nikel hijau berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG).

"Alhamdulillah di momentum istimewa ini, Smelter Merah Putih berhasil memproduksi feronikel perdana. Ini bukan hanya kebanggaan PT Ceria, tapi juga untuk Indonesia," kata Derian dikutip dari siaran pers, Senin, 28 April 2025.

Ferronickel (FeNi) merupakan bahan strategis untuk industri dunia, menjadi tulang punggung pembuatan stainless steel dan bahan utama komponen kendaraan listrik (EV).

"Namun lebih dari itu, melalui inovasi teknologi, PT Ceria memastikan bahwa feronikel yang dihasilkan bukan hanya berkualitas tinggi, tetapi juga membawa misi keberlanjutan," jelasnya.

Derian menegaskan, produksi perdana ini bukanlah akhir, tetapi justru permulaan. PT Ceria siap melanjutkan pembangunan RKEF Line 2, Line 3, dan Line 4, menargetkan total kapasitas produksi 252.800 ton feronikel per tahun.
 

Baca juga: 

Pembangunan Smelter Merah Putih Rampung, Produksi Feronikel Dimulai Akhir April 2025



(Produksi feronikel Smelter Merah Putih. Foto: Dok istimewa)

Tak hanya itu, PT Ceria juga akan mengembangkan Nickel Matte Converter, Nickel Sulphate Plant, dan High Pressure Acid Leach (HPAL) Plant untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), material kunci baterai kendaraan listrik dunia.

"PT Ceria telah menyalakan kebangkitan dan semangat perubahan, mendorong Indonesia lebih cepat masuk ke era industri hijau global, memperkuat posisi sebagai pemimpin dunia dalam rantai pasok energi bersih," terang Derian.

Dengan produksi feronikel perdana ini, PT Ceria menegaskan bahwa era baru industri nikel hijau telah resmi dimulai. "Dari Kolaka, semangat keberlanjutan Indonesia bergema ke seluruh dunia," kata Derian.

Komitmen ESG jadi fondasi

General Manager RKEF Operation Readiness PT Ceria Roimon Barus menjelaskan, smelter Merah Putih Ceria mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA untuk memproduksi feronikel sebesar 63.200 ton per tahun atau sekitar 13.900 ton logam nikel.

Smelter tersebut juga menggunakan Rectangular Electric Furnace, desain tanur persegi panjang yang mampu menahan panas lebih lama, meningkatkan efisiensi energi, dan secara signifikan menekan emisi gas buang.

"Semua proses produksi didukung energi hijau dari PLN UID Sulselrabar bersertifikat Renewable Energy Certificate (REC), menjadikan Smelter Merah Putih sebagai salah satu fasilitas industri nikel dengan jejak karbon terendah di Indonesia," jelasnya.

Roimon melanjutkan, PT Ceria tidak hanya berbicara tentang produksi, tetapi juga tentang transisi hijau. Produk feronikel dari Smelter Merah Putih dikembangkan menjadi green nickel product, yaitu produk nikel yang diproses dengan prinsip keberlanjutan di setiap tahapnya mulai dari penggunaan energi bersih, emisi terkendali, pengelolaan limbah berbasis reduce-reuse-recycle, hingga monitoring lingkungan secara real-time.

"Green nickel bukan lagi konsep masa depan. Bersama PT Ceria, green nickel kini menjadi kenyataan hari ini. Produk ini akan menjadi bahan baku utama mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik global dan energi baru terbarukan," katanya.

Lebih jauh, Roimon menegaskan PT Ceria membangun tidak hanya smelter, tetapi juga ekosistem industri hijau yang bertanggung jawab dengan mengusung pilar ESG.

"Di era industri baru ini, hanya perusahaan yang mampu mengintegrasikan ESG dalam DNA bisnisnya yang akan bertahan dan menjadi pemimpin. PT Ceria telah menegaskan dirinya di barisan terdepan," pungkas Roimon.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)