Ilustrasi. Foto: Medcom
Yogyakarta: Sebanyak delapan ekor sapi diberikan pemotongan hewan kurban di Yogyakarta pada perayaan iduladha bulan depan. Ada pula kurban banpres yang akan dipotong di Istana Negara atau Gedung Agung Yogyakarta.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan pengadaan sapi kurban presiden dilakukan melalui serangkaian proses. Ia mengatakan kurban bantuan presiden (banpres) itu ditinjau lebih dulu oleh tim.
"Sapi banpres tahun ini ada mekanisme (pengadaan) yang berbeda dibanding sebelumnya," kata Syam dihubungi, Minggu, 18 Mei 2025.
Ia mengatakan pemerintah kabupaten/kota diberi kewenangan menyeleksi dan memilih. Hasil proses yang dilakukan di lapangan dilaporkan ke tim kepresidenan.
"Masing-masing kabupaten/kota memilih sesuai kriteria dan negosiasi harga, itu nanti divideo kemudian dikirim ke kepresidenan, masuk tidak harganya, range harga sudah ditentukan," jelasnya.
Syam mengungkapkan sapi yang hendak dijadikan hewan kurban presiden tak diharuskan jenis tertentu. Menurut dia, ketentuan yang diberikan ke pemerintah daerah mencari sapi dengan berat di atas 800 kilogram hingga 1 ton.
Ia menyatakan setiap provinsi dan kabupaten/kota diberikan banpres satu ekor. Sementara, ada ada dua ekor kurban banpres akan dipotong di Gedung Agung Yogyakarta.
"Nah yang provinsi ini jatahnya disalurkan ke Bantul. Jadi yang menyembelih dua ekor (sapi banpres) itu Istana dan Bantul karena Bantul dapat satu dan dapat jatah dari provinsi," ungkapnya.
Syam menambahkan hewan-hewan kurban banpres telah dipantau terus untuk menghindari potensi terkena penyakit hewan (zoonosis), seperti penyakit kuku dan mulut (PMK) hingga antraks.
Proses itu dilakukan lewat mekanisme karantina yang dilakukan pemilik ternak dan dilakukan pengecekan Balai Besar Veteriner Wates Kulon Progo.