Ilustrasi UMKM. Foto: dok Kemenparekraf.
Husen Miftahudin • 20 May 2025 19:02
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Menteri BUMN Erick Thohir melalui Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry menegaskan pelatihan dan pendampingan merupakan strategi utama untuk memperkuat fondasi bisnis sekaligus meningkatkan daya saing di pasar yang lebih luas.
Melalui aplikasi Naksir UMKM, platform assessment, Kementerian BUMN telah sukses mengumpulkan data yang sangat berharga mengenai profil UMKM di Indonesia, seperti potensi, tantangan dan kebutuhan mereka. Sebagai basis pelatihan, Kementerian BUMN memanfaatkan data dari aplikasi Naksir UMKM yang mengelompokkan UMKM ke dalam empat level kematangan bisnis (Kelas 1 hingga Kelas 4).
"Transformasi UMKM harus berkelanjutan. Dari ribuan UMKM yang telah kami dampingi, terlihat pendekatan berbasis level sangat efektif. Kini, dengan fokus Kelas 2 ke Kelas 3, materi pelatihan kami sesuaikan dengan kompleksitas tantangan di tahap ini, seperti skala bisnis dan ekspansi pasar. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam membangun ekonomi mandiri dari akar rumput," kata Ferry dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 20 Mei 2025.
Baca juga: BKI Dorong Perempuan Ikut Bangun Negeri Lewat Inovasi dan Digitalisasi |