Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO: Kemenkeu.
Husen Miftahudin • 14 August 2023 15:24
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya memahami literasi keuangan ketika melakukan investasi. Masyarakat harus mengerti fundamental dari instrumen investasi yang dipilih sehingga dapat menurunkan potensi kerugian hingga penipuan.
"Karena orang yang mau mengambil atau menarik uang Anda untuk diinvestasikan, mereka pasti cerita yang bagus-bagus. And that's why you need to be literate. Dia mau cerita apa saja karena yang diincar uang Anda untuk investasi atau untuk ditipu tadi. Jangan lihat mukanya, lihat angkanya, lihat datanya, lihat fundamentalnya," kata Sri Mulyani dalam acara Pembukaan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, dikutip dari siaran pers, Senin, 14 Agustus 2023.
Sri Mulyani mengungkapkan, sebanyak 85 persen masyarakat sudah menggunakan jasa keuangan, baik itu melakukan transaksi seperti menabung dan berinvestasi. Namun literasi keuangannya hanya sekitar 50 persen.
"Ini berarti banyak masyarakat kita yang sudah menggunakan jasa keuangan, tapi literasinya baru 50 persen. Itu adalah suatu PR (pekerjaan rumah) buat kita semuanya," tutur Menkeu.
Untuk itu, Sri Mulyani mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk memahami fundamental dari masing-masing instrumen investasi, termasuk ketika akan berinvestasi ke obligasi pemerintah yaitu surat berharga negara (SBN). Masyarakat dapat mempelajari fundamental SBN dengan membaca kondisi perekonomian dan keuangan Indonesia yang datanya dapat dilihat dalam rilis APBN KiTa setiap bulannya.
"Baca APBN, tiap bulan kami laporkan. APBN-nya sehat enggak, bagus enggak, sesuai atau enggak. Ekonomi kita bagus, berarti saya percaya. Kita harus terbiasa membaca fundamental," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: Peningkatan Literasi Keuangan Penting Hindari Masyarakat dari Investasi Bodong