Loncatan Besar MBG Selama 2025

Ilustrasi MBG. Foto: Medcom.id

Loncatan Besar MBG Selama 2025

Anggi Tondi Martaon • 22 December 2025 16:00

Jakarta: Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto langsung tancap gas menyiapkan implementasi janji politik pada Pemilu 2024. Salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).

Resmi dilantik pada Oktober 2024, Prabowo-Gibran langsung mempersiapkan pelaksanaan program MBG. Tugas yang dikomandoi Badan Gizi Nasional (BGN) itu menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada 2025.

Tujuan MBG

Tujuan program MBG tidak hanya untuk pemenuhan gizi generasi penerus bangsa. Program tersebut ternyata memiliki dampak yang cukup luas, mulai dari memperkokoh ideologi Pancasila hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Berikut sejumlah tujuan MBG:
  • Memperkokoh ideologi Pancasila dan persatuan bangsa
MBG bertujuan mengurangi kesenjangan sosial, terutama akses gizi antara kelompok mampu dan kurang mampu. Sehingga memperkuat rasa keadilan sosial dan persatuan nasional.
  • Memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara
Gizi yang baik sejak dini dipandang sebagai fondasi ketahanan nasional, karena menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan siap menjadi sumber daya pertahanan negara di masa depan.
  • Meningkatkan kualitas SDM
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dinilai sebagai tujuan utama dari MBG. Sebab, program tersebut untuk mencegah stunting, meningkatkan kesejahteraan dan konsentrasi para siswa, hingga menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
  • Menciptakan lapangan kerja & kewirausahaan
Program MBG dinilai dapat mendorong peran UMKM lokal, koperasi, petani, dan peternak, dan nelayan. Mereka dilibatkan dalam pemenuhan bahan baku. Sehingga menggerakkan ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja baru.  

Dimulai Januari 2025

Implementasi MBG resmi bergulir pada 6 Januari 2025. Waktu tersebut dipilih karena bertepatan dengan dimulainya smester II sekolah di Indonesia.

Peluncuran MBG dilakukan di 190 titik di 26 provinsi. Sebanyak 191 Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) disiapkan untuk memproduksi MBG.

Dalam tahap awal, program ini menargetkan dapat menjangkau 3 juta penerima manfaat hingga Maret 2025. Sasaran program mencakup balita, siswa PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. 

Ilustrasi MBG. Foto: Dok. MI.

Setiap dapur MBG akan dipimpin oleh seorang sarjana penggerak pembangunan Indonesia yang ditugaskan oleh Badan Gizi Nasional. Selain itu, setiap dapur akan melibatkan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan proses berjalan sesuai standar.  

"Tidak hanya sekedar persoalan rantai pasok, tapi juga bagaimana kebersihan dan higienis makanan yang ada di dapur sampai kepada pengolahan limbah hasil sisa makanan dan sampah dapur. Jadi, semuanya harus terencana dengan baik," jelas Hasan Hasbi dikutip dari Headline News Metro TV pada Senin, 6 Januari 2025.

Perkembangan Cakupan Penerima

BGN terus melakukan perluasan program MBG. Dalam empat bulan pelaksanaan atau Agustus 2025 lebih dari 20 juta warga telah menerima manfaat MBG.

"Pagi ini saya dapat laporan dari Badan Gizi Nasional, sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui menerima makan bergizi gratis setiap hari," ujar Presiden Prabowo Subianto dalam pidato Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI 2025 di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. Prabowo menegaskan, tidak banyak negara yang mampu menyediakan makanan gratis bagi warganya dalam jumlah besar dan waktu singkat. Ia mencontohkan, Brasil membutuhkan 11 tahun untuk memberikan makanan bergizi kepada 40 juta warganya.

Jumlah penerima MBG tersebut bertambah setiap bulannya. Pada 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo menyampaikan jumlah penerima manfaat program itu sudah mencapai 36,7 juta orang.

RI 1 mengatakan jumlah itu sama halnya dengan memberikan makan enam kali warga Singapura. Prestasi ini, kata Prabowo, juga dipantau oleh luar negeri, salah satunya Brasil.

Sebulan kemudian, atau tepatnya November 2025, jumlah penerima manfaat MBG kembali melonjak drastis. Presiden Prabowo mengatakan sudah 44 juta penerima manfaat menerima program MBG.

"Tiap hari mereka menerima makan, sudah dua miliar makanan sudah kita produksi dan sudah kita sampaikan ke penerima manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan. Saya terima kasih tentunya juga kepada Menteri-Menteri lain," kata Presiden, saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 bertema Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan, di Jakarta, Jumat malam, 28 November 2025.

SPPG


Ilustrasi SPPG. Foto: Metrotvnews.com.

BGN terus berupaya agar jumlah SPPG bertambah. Sehingga, program MBG bisa dirasakan oleh seluruh penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahap awal peluncuran, jumlah  SPPG yang beroperasi mencapai 190 dapur MBG yang tersebar di 26 provinsi. Jumlah tersebut terus bertambah hingga saat ini.

Berdasarkan data BGN per 6 November 2025, sebanyak 14.403 SPPG telah memasuki tahap operasional. Jumlah tersebut terdiri dari 12.843 SPPG berstatus sudah beroperasi dan 1.560 masih dalam tahap operasional.

Keroyokan Sukseskan MBG

Dalam perjalanannya, berbagai kementerian lembaga ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program MBG. Ada pihak yang membantu dalam pengadaan bahan baku hingga mendirikan SPPG.

Salah satunya yaitu TNI Angkatan Darat. Berdasarkan hasil rapat Koordinasi Penyelenggaraan MBG pada 7 November 2025, satuan yang dipimpin KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak itu ditugaskan mendukung penyediaan bahan baku MBG.

Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Foto: Antara.

Sebanyak ribuan hektare lahan disiapkan memperkuat pasokan bahan pangan bagi SPPG di berbagai wilayah di Tanah Air. Prajurit TNI AD diperintahkan menanam berbagai bahan baku MBG.

"Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milik TNI AD untuk menyukseskan program MBG," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dikutip dari Antara, Sabtu, 1 November 2025.

TNI juga ikut mengelola SPPG. Hingga 27 November 2025, angkatan bersenjata Indonesia itu telah mengelola 452 unit SPPG di seluruh satuan.

Polri juga tak mau ketinggalan dalam menyukseskan program MBG. Korps Bhayangkara membangun ratusan SPPG.

Per 23 Oktober 2025, Polri telah membangun 645 SPPG. Total penerima manfaat mencapai lebih dari 600 ribu orang. 

Bahkan, instansi yang dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu menargetkan membangun 1.500 SPPG di seluruh Indonesia. Wakil Kepala Satgas MBG Polri, Irjen Nurwono Danang, menyampaikan bahwa setiap Polres diwajibkan membangun tiga dapur SPPG. Sehingga, layanan gizi dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

“Kita wajibkan satu Polres tiga SPPG. Harapannya, Polri bisa membangun sekitar 1.500 dapur di seluruh Indonesia," ujar Nurwono dikutip dari humas.polri.go.id.

Selain itu, Danantara ikut berpartisipasi dalam menyukseskan MBG. Partisipasi Danantara lebih ke skema pembiayaan SPPG.

Partisipasi Danantara tersebut diwujudkan dengan penandatanganan MoU untuk memperkuat skema pembiayaan pembangunan SPPG. Penandatanganan dilakukan melalui PT Danantara Asset Management (Persero) dengan BGN.

Penandatanganan ini menjadi langkah penting dalam menjaga kesinambungan pelaksanaan program prioritas pemerintah secara luas dan merata. Program MBG diposisikan sebagai instrumen pembangunan jangka panjang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)