Defile kontingen Indonesia di upacara penutupan SEA Games 2025. Foto: Instagram Tim Indonesia Official.
Anggi Tondi Martaon • 21 December 2025 10:12
Jakarta: Perjuangan Kontingen Merah Putih mengikuti SEA Games 2025 di Thailand berakhir dengan catatan impresif, yaitu berhasil mempersembahkan 91 emas. Koleksi emas ini bukan hanya melampaui target awal 80 emas, namun juga mengantar Indonesia menapaki pencapaian baru.
Keberhasilan para atlet tanah air dalam menghadirkan rekor baru mendapat apresiasi dari pengamat olahraga Gatot S. Dewa Broto. Gatot menilai Indonesia sudah dalam trek yang tepat untuk kembali ke masa jaya di pentas olahraga Asia Tenggara.
“Tampil di SEA Games ketika bukan kita tuan rumahnya memang masih menjadi tantangan berat selama ini. Sejak SEA Games Singapura 1993, kita tidak pernah lagi berhasil membawa pulang lebih dari 88 emas," kata Gatot melalui melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Desember 2025.
Gatot menilai, Indonesia telah kembali ke jalur kejayaan olahraga di ASEAN. Kontingen Merah Putih disebut berhasil keluar dari catatan kurang baik dalam penyelenggaraan SEA Games.
"Jika selama ini kita hanya bisa bermimpi kapan kita akan kembali ke masa kejayaan di kancah olahraga Asia Tenggara, inilah saatnya. Kita sudah berhasil lepas dari mimpi buruk selama 32 tahun terakhir saat menjadi peserta tamu SEA Games,” ungkap Gatot.
Koleksi 91 emas ini adalah jumlah medali emas terbanyak ketiga yang dibawa pulang oleh kontingen Indonesia ketika tidak menjadi tuan rumah penyelenggara, sejak pertama kali berpartisipasi di SEA Games 1977 hingga saat ini.
Momen tandang ke SEA Games Kuala Lumpur 1989 masih jadi memori termanis dengan torehan 102 emas. Kemudian, diikuti SEA Games Manila 1991 dengan hasil 92 emas.
Raihan ini juga merupakan pencapaian tersukses Indonesia di SEA Games selama 32 tahun terakhir, ketika bermain di luar negeri. Sebab, jumlah emasnya melampaui hasil yang didapat pada SEA Games Singapura 1993, dengan 88 emas.
Ia juga berharap catatan positif ini menjadi motivasi pembakar semangat para atlet saat kembali ke pusat pelatihan nasional. Sebab, para atlet harus mempersiapkan diri menuju Asian Games di akhir 2026 dan Olimpiade 2028.
Tim badminton beregu putra Indonesia di SEA Games 2025. Dok Badminton Ina
"Sehingga pulang dari Thailand nanti ,harus dilakukan evaluasi dengan seksama untuk memetakan mana cabang-cabang olahraga yang menjadi kekuatan kita di pentas Asia, seperti apa proses persiapan yang efektif karena kita hanya punya waktu kurang dari sembilan bulan untuk berlaga di Asian Games. Ini motivasi yang baik untuk melecut para atlet agar terjaga tekad, fokus dan konsentrasinya,” urai Gatot.
Hal senada juga diungkapkan Noviantika Nasution, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) 2006-2010. Wanita yang terus memberikan perhatiannya pada olahraga ini menilai prestasi SEA Games 2025 merupakan pengobat rindu akan sejarah apik Indonesia di Asia Tenggara.
“Sudah lama sekali kita tidak mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebanyak ini pada cabang-cabang olahraga bergengsi. Hasil 91 emas ini merupakan penyejuk hati dan pengobat rindu akan kekuatan kita untuk kembali berbicara di ajang multi events seperti SEA Games ini. Melihat hasil ini, kita harus percaya diri kita bisa kembali mencetak rekor positif baru di Asian Games 2026,” kata Noviantika.
Indonesia mengakhiri SEA Games 2025 membawa pulang total 333 medali. Rinciannya, 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu.