Komisi Eropa Desak Negara-Negara UE Tingkatkan Anggaran Pertahanan

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Anadolu Agency)

Komisi Eropa Desak Negara-Negara UE Tingkatkan Anggaran Pertahanan

Willy Haryono • 12 March 2025 11:35

Brussels: Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerukan kepada negara-negara anggota Uni Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga lebih dari 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan ini disampaikan dalam debat di Parlemen Eropa pada Selasa kemarin, menyoroti perlunya blok tersebut memperkuat kapabilitas militer di tengah ancaman yang semakin meningkat.

Mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 12 Maret 2025, menurut von der Leyen, saat ini Uni Eropa hanya mengalokasikan sedikit di bawah 2 persen dari PDB untuk pertahanan, sementara berbagai analisis menunjukkan bahwa angka ini harus ditingkatkan secara signifikan. 

Ia juga menekankan bahwa karena anggaran tahunan Uni Eropa hanya sedikit di atas 1 persen dari total PDB, maka negara-negara anggota harus menanggung sebagian besar investasi baru di sektor ini.

Dalam pidatonya, ia menyinggung strategi masa lalu yang dianggap keliru, di mana beberapa negara Eropa pernah berupaya mengintegrasikan Rusia dalam sistem ekonomi dan keamanan benua, sementara negara lainnya terlalu bergantung pada perlindungan penuh dari Amerika Serikat. Akibatnya, Uni Eropa dinilai telah menurunkan kewaspadaannya terhadap ancaman eksternal.

Von der Leyen menegaskan bahwa era ilusi telah berakhir, dan Eropa kini harus membangun pertahanan yang lebih kuat serta mandiri. Ia juga menyoroti pentingnya memastikan pasokan militer bagi Ukraina, sekaligus memberikan jaminan keamanan yang lebih kokoh bagi kawasan Eropa secara keseluruhan.

Dalam konteks perlombaan militer, ia memperingatkan bahwa Rusia terus meningkatkan kapasitasnya dengan belanja pertahanan yang melebihi seluruh anggaran militer negara-negara Eropa jika digabungkan. 

Ia menilai bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang bermusuhan dan tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menghadapi Rusia adalah dengan membangun efek penggentar yang kuat.

Von der Leyen menambahkan bahwa meskipun masyarakat dunia menginginkan masa depan yang lebih damai, Uni Eropa harus memanfaatkan sepenuhnya potensi industrinya untuk meningkatkan produksi pertahanan.

Dengan demikian, Eropa dapat menciptakan keseimbangan strategis yang mampu mencegah ancaman dari pihak-pihak yang berniat mencelakai kawasan tersebut. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Petinggi Uni Eropa Kunjungi Kyiv di Peringatan Tiga Tahun Perang Rusia-Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)