Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 10 March 2025 17:05
Jakarta: Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam di Jakarta. Ini menandai kunjungan pertama Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam ke Markas Besar ASEAN/Sekretariat ASEAN.
Sekjen Kou mengatakan, di bawah kepemimpinan Sekjen To Lam, Vietnam memulai "era baru pembangunan nasional", yang ditandai dengan reformasi kelembagaan yang berani dan tujuan ambisius untuk transformasi ekonomi. Wawasannya akan memberikan perspektif yang tak ternilai tentang langkah ke depan bagi Vietnam dan ASEAN di tengah lanskap regional dan global yang semakin kompleks.
“Kesempatan hari ini sangat bersejarah, karena menandai kunjungan pertama Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam ke Markas Besar ASEAN/Sekretariat ASEAN. Kunjungan ini secara kuat menandakan komitmen mendalam Vietnam terhadap ASEAN dan menjadi bukti peran penting negara tersebut dalam membentuk masa depan kawasan dan memperkuat kerja sama kolektif kita,” sebut Sekjen Kou di Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Senin 10 Maret 2025.
“Masuknya Vietnam ke ASEAN merupakan katalisator transformatif bagi perluasan kelompok tersebut di seluruh kawasan, yang membuka jalan bagi masuknya Republik Demokratik Rakyat Laos dan Myanmar pada tahun 1997 dan Kamboja pada tahun 1999, sehingga mencapai visi ASEAN-10,” ujar Sekjen Kou Kim Hourn.
“Sebagai anggota baru, Vietnam telah menjadi pendukung setia upaya ASEAN untuk menjembatani kesenjangan pembangunan. Komitmen ini dicontohkan oleh Deklarasi Ha Noi tahun 2001 tentang Mempersempit Kesenjangan Pembangunan untuk Integrasi ASEAN yang Lebih Dekat, yang menekankan tanggung jawab kolektif kita untuk mengintegrasikan Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ke dalam arus utama ekonomi ASEAN,” imbuh Sekjen Kou.
Menurut Sekjen Kou, kepemimpinan Vietnam di ASEAN semakin ditonjolkan melalui Kepemimpinannya di ASEAN pada tahun 1998, 2010, dan 2020. Masing-masing kepemimpinan ini dibedakan oleh pencapaian penting yang secara fundamental telah membentuk lintasan ASEAN.
Pada 1998, Vietnam dengan cekatan menavigasi ASEAN selama periode yang penuh tantangan setelah Krisis Keuangan Asia. Pada 2010, Vietnam memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas ASEAN dan memperluas KTT Asia Timur. Pada 2020, meskipun terjadi gangguan global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi covid-19, Vietnam berhasil memimpin ASEAN dalam memajukan ketahanan regional melalui koordinasi respons kolektif yang efektif.
Sekjen Kou memaparkan, Vietnam juga telah memainkan peran proaktif dan konstruktif dalam meningkatkan dan memperkaya hubungan eksternal ASEAN, menyelaraskan kebijakan luar negeri multiarahnya dengan pandangan strategis ASEAN yang berwawasan ke luar dan inklusif. Sinergi ini terbukti dalam jaringan kemitraan global Vietnam, termasuk kemitraan strategis yang komprehensif dengan semua kekuatan besar dan tetangga utama Asia Tenggara, yang secara efektif mencerminkan hubungan ASEAN yang kuat dengan Mitra Dialognya.
Lebih jauh lagi, Vietnam telah menjadi pendukung setia jaringan perjanjian perdagangan bebas ASEAN yang luas, yang pada gilirannya telah memperkuat kawasan tersebut sebagai pusat utama rantai pasokan global. Sejak bergabung dengan ASEAN pada 1995 sebagai negara berpendapatan rendah, Vietnam telah berubah menjadi salah satu anggota blok yang paling dinamis dan berpengaruh.
Pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan di negara tersebut mendorongnya untuk mencapai status berpendapatan menengah ke atas dalam waktu dekat. Khususnya, pangsa Vietnam dalam total PDB ASEAN telah berlipat ganda dari 6 persen pada tahun 2000 menjadi 12 persen saat ini, yang mencerminkan status ekonominya yang terus berkembang di kawasan tersebut.
“Pencapaian luar biasa ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan rakyat Vietnam tetapi juga memperkuat ASEAN secara signifikan. Kekuatan organisasi ini hanya dapat dipertahankan jika setiap negara anggota berkembang dan tetap berkomitmen untuk membangun komunitas regional. Seiring dengan kemajuan ASEAN dalam mengadopsi Visi Komunitas ASEAN 2045 tahun ini, kepemimpinan dan partisipasi aktif Vietnam terus berperan penting dalam membentuk masa depan kolektif kita,” ungkap Sekjen Kou Kim Hourn.
Sekjen Kou memaparkan Sekjen To Lam telah memegang banyak posisi kepemimpinan penting dalam pemerintahan Vietnam, membawa serta banyak wawasan dan pengalaman dalam keamanan nasional, tata kelola ekonomi, dan hubungan luar negeri. Sebelum memangku jabatan Sekretaris Jenderal, ia menjabat sebagai Menteri Publik Keamanan Vietnam, di mana ia memainkan peran penting dalam memperkuat penegakan hukum, menjaga keamanan nasional, dan memajukan kemitraan global Vietnam dalam bidang keamanan dan pertahanan.
Sebagai pemimpin berpengalaman dengan visi ambisius dan semangat pantang menyerah, Sekjen To Lam mengarahkan Vietnam melalui era pembangunan yang krusial. Kepemimpinannya datang pada saat yang kritis karena negara tersebut berupaya mengubah ekonominya di tengah lanskap global yang semakin menantang dan terfragmentasi.
Di bawah Lo, Vietnam sedang menjalani reformasi administratif yang komprehensif untuk meningkatkan efisiensi aparatur negara dan meningkatkan ekonomi, sekaligus memperluas keterlibatan globalnya dan memperdalam kerja sama di dalam ASEAN dan sekitarnya. Wawasannya hari ini tidak diragukan lagi akan menerangi jalan ke depan bagi Vietnam dan ASEAN secara keseluruhan.
“Kualitas Sekjen Lo tidak diragukan lagi merupakan inti dari kepemimpinan transformasional, yang sangat penting bagi Vietnam dan ASEAN di masa yang penuh tantangan dan menggairahkan ini,” pungkas Sekjen Kou Kim Hourn.