Realokasi Gas Ekspor ke Domestik Penuhi Kebutuhan Energi

Ilustrasi. Foto: Dokumen Subholding Gas

Realokasi Gas Ekspor ke Domestik Penuhi Kebutuhan Energi

Husen Miftahudin • 23 May 2025 09:26

Jakarta: Realokasi gas ekspor akan meningkatkan peran PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan seluruh sektor pelanggan di dalam negeri.
 
"Kami akan memanfaatkan pasokan dengan optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional," kata Direktur Utama PGN Arief S. Handoko dalam keterangan resmi, Jumat, 23 Mei 2025.
 
Arief menambahkan dukungan dari pemerintah terhadap pemenuhan gas bumi domestik dijalankan secara berkesinambungan.
 
Melalui kebijakan pemerintah dimaksud, PGN menjalankan dua kesepakatan strategis yang membuat subholding gas Pertamina ini mendapatkan tambahan pasokan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. Terdiri atas Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna Group yang penandatanganan perjanjiannya berlangsung dalam ajang IPA Convex 2025, Rabu (21/05).
 
Dua perjanjian ini mengatur sejumlah volume gas yang sebelumnya dialirkan ke Singapura dari West Natuna Group, akan dialihkan dan dimanfaatkan PGN untuk memenuhi kebutuhan domestik.
 

Baca juga: Ladang Gas Terbesar Asia Tenggara di Aceh, Prabowo Targetkan Swasembada 2028


(Penandatanganan kerja sama Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement antara PGN dengan West Natuna Group. Foto: dok PGN)

Perkuat pasokan gas dalam negeri

 
Arief menambahkan PGN berharap swap gas domestik dapat memperkuat upaya bersama untuk memastikan pasokan gas dalam negeri semakin stabil dan efisien. Kebijakan ini membantu memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor, khususnya industri.
 
Pascapenandatanganan gas swap agreement, PGN berarti akan mendapatkan pasokan gas baru dengan volume lebih dari 71,83 BBTUD yang telah diamankan melalui penandatanganan enam kerja sama. Penandatanganan gas swap agreement ini juga menunjukkan semangat pelaksanaan arahan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.
 
"Mari kita bekerja sama kolaborasi, pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, pemerintah dari semua tingkatan. Mari kita bekerjasama untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya yang kita keluarkan sangat besar," ujar Prabowo dalam sambutannya saat Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025.
 
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan pengalihan atau swap gas domestik dilakukan sekaligus sebagai langkah nyata mengatasi tantangan potensi defisit pasokan di dalam negeri. Sejauh ini impor masih bisa dihindari, sehingga pemerintah menyiapkan mekanisme swap gas agreement dengan pemasok gas dari wilayah Natuna.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)