Bupati Demak Klarifikasi Anggaran Rp10,9 Triliun, Bukan untuk Penanganan Rob

Demak: Bupati Demak Eisti’anah menegaskan bahwa anggaran Rp10,9 triliun yang disebutkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bukan untuk penanganan banjir rob di luar jalur tol. Melainkan khusus untuk proyek pembangunan Tol Laut Semarang–Demak Seksi 1.

Eisti menjelaskan bahwa dana sebesar itu sudah dialokasikan sejak 2022 dan dirancang untuk membangun Tol Sayung yang ditargetkan rampung pada 2027. Namun, ia menggarisbawahi bahwa pembangunan tol tersebut hanya akan menanggul wilayah di dalam tol, sementara desa-desa sekitar justru terancam terdampak rob yang lebih parah jika tidak diimbangi dengan upaya lain.

"Kalau hanya tol yang ditanggul, desa-desa di sekitarnya akan semakin rawan rob. Karena itu kami mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp1,7 triliun sejak 2023 untuk pembangunan tanggul laut dan normalisasi sungai," tegasnya, Rabu, 28 Mei 2025.

Proposal anggaran Rp1,7 triliun tersebut, menurutnya sedang dalam proses Detail Engineering Design (DED) yang ditargetkan selesai pada 2024. Proyek ini mencakup penanganan rob secara bertahap mulai dari pesisir Sayung, Karangtengah, Bonang, hingga Wedung.

"Sedimentasi sungai yang sudah sangat tinggi menjadi salah satu pemicu banjir rob. Maka kami fokus pada normalisasi sungai dan pembangunan tanggul laut," jelas Eisti.

Di sisi lain, anggaran Rp10,9 triliun yang saat ini beredar di publik lebih diarahkan untuk pembangunan fisik Tol Laut Semarang–Demak yang diharapkan mampu mengurangi banjir rob di wilayah Terboyo, Kaligawe, hingga Sriwulan. Namun Eisti menekankan, kebutuhan penanganan rob di luar area tol juga sama pentingnya.

Ia berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa mendorong agar anggaran Rp1,7 triliun yang diajukan Pemkab Demak dapat segera direalisasikan.

"Harapan kami, anggaran ini bisa segera turun agar pembangunan tanggul laut di Karangtengah, Bonang, dan Wedung bisa dilakukan. Ini penting untuk melindungi Jalan Pantura dan pemukiman warga dari ancaman rob," pungkasnya.