Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 18 June 2025 12:41
Jakarta: PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memastikan kualitas bisnis tetap terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global tahun ini, yang dipicu oleh perang dagang AS-Tiongkok serta ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina.
Direktur Utama Askrindo M. Fankar Umran mengatakan, perlambatan ekonomi global yang juga dirasakan di Indonesia turut berdampak pada sektor perbankan. Kondisi ini tercermin dari melambatnya penyaluran kredit serta masih tingginya rasio kredit bermasalah (NPL).
Akibatnya, pertumbuhan premi asuransi kredit melambat, sementara tingkat klaim tetap tinggi. Dalam konteks asuransi kredit, ia menyebut, tantangannya bukan hanya pada penurunan premi, tetapi juga peningkatan klaim sebagai efek domino dari situasi global saat ini.
“Bahkan, dampak pandemi covid-19 masih dirasakan hingga sekarang, meskipun pandemi telah lama berlalu. Hal ini terjadi karena risiko dalam asuransi kredit bersifat lagging spill-over atau long tail effect,” ujar Fankar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Juni 2025.
Meski dihadapkan pada tantangan perlambatan, permintaan terhadap produk asuransi umum dan finansial tetap menunjukkan prospek positif, termasuk di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Semakin besar penyaluran kredit ke sektor riil, semakin besar pula potensi pengembangan asuransi kredit,” tambahnya.
Baca juga:
Genjot Pembangunan Berkelanjutan, BUMN Konstruksi Siapkan Air Bersih |