Penyaluran pakan ternak di kawasan terdampak erupsi Semeru. Dokumentasi/ DKPP Lumajang.
Daviq Umar Al Faruq • 21 November 2025 13:45
Lumajang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mempercepat penanganan dampak erupsi Gunung Semeru dengan memberi perhatian khusus pada sektor peternakan. Selain fokus pada keselamatan warga, upaya penyelamatan dan pemulihan aset ekonomi masyarakat juga dilakukan dengan menyalurkan pakan bagi ternak yang berhasil dievakuasi dari kawasan rawan bencana.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Endra Novianto, mengatakan, distribusi pakan dilakukan sebagai langkah cepat untuk menjaga kondisi ternak tetap stabil di masa tanggap darurat.
“Ternak menjadi bagian penting dari mata pencaharian warga di lereng Semeru, sehingga keberlangsungannya berpengaruh langsung pada pemulihan pascabencana,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis 20 November 2025.
Hingga Kamis sore, tim gabungan telah mengevakuasi 161 ekor kambing dan domba dari dua wilayah yang berada paling dekat dengan zona bahaya, yakni Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, serta wilayah bekas Dusun Kajarkuning yang sejak Agustus 2025 telah tergabung dalam administrasi Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Penyesuaian wilayah administratif ini dinilai mempermudah proses pendataan dan distribusi bantuan. Sebab, jalur koordinasi telah mengikuti struktur pemerintahan terbaru.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga mencatat adanya kerugian cukup besar pada sektor peternakan. Berdasarkan data sementara per Kamis pukul 15.00 WIB, dilaporkan 4 ekor sapi dan 139 ekor kambing-domba ditemukan mati di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang,
Kecamatan Pronojiwo. Wilayah tersebut menjadi salah satu titik terdampak paling parah akibat sebaran abu vulkanik dan panas guguran Semeru.
Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis, 20 November 2025. ANTARA/Hamka Agung
Endra menegaskan, penanganan yang dilakukan Pemkab Lumajang bersifat menyeluruh. Dampak erupsi tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga keberlanjutan ekonomi warga.
“Ketika ternak warga selamat, maka ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga
hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tak ikut terhenti,” tegas Endra.
Selain menyalurkan pakan, pemerintah daerah juga melakukan pemeriksaan kesehatan ternak secara berkala, memperkuat kandang darurat, serta melakukan pendataan lanjutan guna memetakan kebutuhan di lapangan. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan masyarakat selama masa tanggap darurat berlangsung.
Pemkab Lumajang memastikan suplai logistik untuk ternak akan terus ditingkatkan seiring dinamika kebutuhan di lapangan. Prioritas utama adalah menjaga kesehatan hewan, meminimalkan potensi kerugian susulan, serta mempercepat pemulihan ekonomi warga terdampak setelah aktivitas Gunung Semeru kembali terkendali.
Melalui langkah ini, penanganan bencana di Lumajang tidak hanya berfokus pada keselamatan, tetapi juga pada keberlanjutan kehidupan masyarakat yang menggantungkan penghidupan dari sektor peternakan.