Bibit Siklon Tropis 97S Menguat, Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Timur Indonesia

Ilustrasi. Foto: Medcom.id.

Bibit Siklon Tropis 97S Menguat, Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Timur Indonesia

M. Iqbal Al Machmudi • 19 November 2025 08:21

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait peningkatan status Bibit Sikon Tropis 97S di Laut Timor selatan Kepulauan Babar-Tanimbar. Bibit siklon tersebut berpeluang berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan. 

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menjelaskan, masyarakat di wilayah timur Indonesia diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat dan gelombang tinggi akibat dampak penguatan status 97S. Namun demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik berlebihan, namun waspada. 

"BMKG hadir memantau perkembangan 97S ini setiap saat. Masyarakat tidak perlu cemas, kuncinya adalah tetap waspada dan terus memantau informasi resmi. Mari kita jaga keselamatan diri dan keluarga dengan mengikuti arahan petugas di lapangan serta menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi," kata Faisal, dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 19 November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, berdasarkan pemantauan melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), pusat sirkulasi 97S berada di sekitar koordinat 10.0°LS 130.6°BT. Di mana struktur sirkulasinya terpantau semakin tertutup dengan perluasan area berawan yang telah mencakup lebih dari setengah lingkaran di sekitar pusat sistem.  

Baca juga: Ini Tips yang Harus Dilakukan Masyarakat dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem

“Penguatan status 97S didukung oleh kondisi atmosfer dan laut yang sangat kondusif, termasuk suhu muka laut yang hangat (28–30°C) serta aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah tersebut dan meningkatkan pembentukan awan hujan di sekitarnya,” ujar Guswanto. 

Dalam periode Kamis dini hari mendatang, bibit ini diprediksi tumbuh menjadi siklon tropis di sekitar posisi 9.1°LS 132.5°BT. Intensitas kecepatan angin dapat meningkat hingga 50 knot. 

Sementara arah pergerakannya dalam 24–48 jam ke depan diperkirakan bergerak ke timur hingga timur laut. Kemudian berbelok ke Tenggara dalam 72 jam berikutnya.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, terdapat dampak langsung maupun tidak langsung dari keberadaan Bibit Siklon 97S terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia Timur dalam 24 jam ke depan. Di mana potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Maluku, serta hujan intensitas sedang hingga lebat di NTT.

Sementara itu, gelombang tinggi (2.5–4.0 meter) berpotensi terjadi di Laut Arafura bagian barat hingga tengah. Gelombang Sedang (1.25–2.5 meter) berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Perairan selatan NTT, Laut Sawu, Perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Tanimbar, dan Laut Banda.

Menindaklanjuti hal itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan dampak lanjutan seperti genangan, banjir pesisir, gangguan transportasi laut, dan kerusakan infrastruktur. Pun, ia mengimbau nelayan dan kapal kecil untuk menunda aktivitas pelayaran jika harus melintasi perairan yang terdampak gelombang tinggi. 

“BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan intensif selama 24 jam penuh terhadap pergerakan sistem ini. BMKG menekankan pentingnya mengakses informasi resmi melalui kanal BMKG dan menghindari penyebaran informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan,” kata Andri. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)