Presiden Prabowo Subianto. Dok Setpres.
Arga Sumantri • 8 April 2025 10:39
Jakarta: Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI) Noor Azhari menyebut agenda reformasi yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto harus terus dikawal oleh berbagai elemen masyarakat. Ini penting guna memastikan komitmen terhadap reformasi benar-benar dijalankan.
"Pemerintahan yang kuat adalah pemerintahan yang tetap mendengar suara rakyatnya," ujar Noor Azhari dalam keterangannya, Selasa, 8 April 2025.
Ia menilai komitmen Presiden Prabowo terhadap reformasi pemerintahan tidak perlu diragukan. Termasuk, soal reformasi TNI.
Menurut dia, Presiden Prabowo sejauh ini masih memegang prinsip reformasi yang telah diperjuangkan sejak awal. Ini sebagaimana disampaikan dalam wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi media massa yang membahas berbagai isu strategis, termasuk revisi Undang-Undang (UU) TNI dan revisi UU Polri.
"Presiden Prabowo secara ksatria mengakui dirinya sebagai bagian dari ABRI dulu yang memilih mendukung reformasi. Ia sendiri menegaskan bahwa tidak akan mengkhianati perjuangan itu. Ini menunjukkan kesungguhannya dalam memastikan reformasi TNI tetap berjalan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Ia menganggap substansi utama dari UU TNI yang disahkan pada 20 Maret 2025 bukan menghidupkan kembali dwifungsi TNI. Melainkan, perpanjangan usia pensiun prajurit.
"Perubahan ini penting untuk memastikan stabilitas dan kesinambungan kepemimpinan dalam institusi TNI. Jika pergantian Panglima TNI dan lara Kepala Staf Angkatan terlalu sering, kebijakan pertahanan bisa terhambat," jelasnya.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Megawati Bertemu Malam Ini |