India Serang Wilayah Sipil Pakistan, Delapan Orang Tewas

Warga Pakistan berlindung dari serangan India. Foto: Anadolu

India Serang Wilayah Sipil Pakistan, Delapan Orang Tewas

Fajar Nugraha • 7 May 2025 07:07

Islamabad: India telah menyerang sembilan lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan pada hari Rabu dengan sedikitnya delapan kematian dilaporkan dan 35 lainnya terluka. Pakistan mengatakan bahwa mereka sedang melancarkan respons saat pertempuran terburuk dalam beberapa tahun meletus antara kedua negara.

Tentara negara tetangga yang bersenjata nuklir itu juga saling menembaki dan baku tembak hebat di perbatasan mereka di Kashmir yang disengketakan di sedikitnya tiga tempat, kata polisi dan saksi mata kepada kantor berita Reuters.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan setelah serangan terhadap wisatawan Hindu di Kashmir yang dikelola India bulan lalu. Kelompok teroris menewaskan 26 orang dalam serangan 22 April itu, kekerasan terburuk yang menargetkan warga sipil di India dalam hampir dua dekade.

India berdalih mereka menyerang "infrastruktur teroris" tempat serangan terhadapnya direncanakan dan diarahkan. Menteri Pertananan Pakistan Khawaja Muhammad Asif telah mengatakan kepada media lokal bahwa semua lokasi yang menjadi target India adalah kamp sipil dan bukan kamp militan.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, telah mengumumkan pertemuan komite keamanan nasional di Islamabad setelah serangan tersebut.

Menteri Pertahanan Pakistan telah mengonfirmasi sedikitnya tiga warga sipil, termasuk seorang anak, tewas setelah India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan, menurut AFP.

"Mereka telah menargetkan beberapa lokasi, yang semuanya adalah wilayah sipil. Kami telah mengonfirmasi laporan tentang tiga warga sipil yang tewas termasuk seorang anak," kata Khawaja Muhammad Asif kepada AFP.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa air yang mengalir melintasi perbatasan India akan dihentikan. Pakistan telah memperingatkan bahwa merusak sungai yang mengalir dari India ke wilayahnya akan menjadi "tindakan perang."

Modi tidak menyebutkan Islamabad secara khusus, tetapi pidatonya disampaikan setelah Delhi menangguhkan bagiannya dari Perjanjian Perairan Indus yang telah berusia 65 tahun, yang mengatur air yang penting bagi Pakistan untuk konsumsi dan pertanian.

"Air India dulunya mengalir ke luar, sekarang akan mengalir untuk India," kata Modi dalam sebuah pidato.

Perjanjian Indus mengatur distribusi dan penggunaan air dari Sungai Indus dan anak-anak sungainya, yang mengairi 80% pertanian irigasi dan pembangkit listrik tenaga air Pakistan.

Selain menangguhkan perjanjian tersebut, Delhi telah menangguhkan perdagangan dengan Pakistan, memanggil dan mengusir diplomatnya, dan menangguhkan visa bagi warga Pakistan. Pakistan juga telah menangguhkan semua perdagangan dengan India dan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)