Trump Pecat Mike Waltz, Tunjuk Menlu Rubio Jadi Penasihat Keamanan Nasional

Marco Rubio ditunjuk sebagai penasihat keamanan nasional AS. Foto: Anadolu

Trump Pecat Mike Waltz, Tunjuk Menlu Rubio Jadi Penasihat Keamanan Nasional

Fajar Nugraha • 2 May 2025 09:27

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mencopot Mike Waltz dari jabatannya sebagai penasihat keamanan nasional dan mengusulkannya sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Keputusan tersebut diumumkan Trump melalui platform Truth Social pada Kamis 1 Mei 2025. 

“Mike Waltz telah bekerja keras demi kepentingan nasional kita. Saya yakin ia akan melakukan hal yang sama di peran barunya,” tulis Trump, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat 2 Mei 2025.

Sebagai pengganti, Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk merangkap jabatan sebagai penasihat keamanan nasional. 

"Bersama-sama, kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk membuat Amerika dan dunia kembali aman," ujar Trump.

Perombakan ini menjadi pergeseran besar pertama dalam masa jabatan kedua Trump. Spekulasi pemecatan Waltz dan wakilnya, Alex Wong, telah beredar luas sejak pagi hari.

Waltz, mantan anggota Kongres dari Florida dan mantan pasukan khusus AS (Green Beret), sebelumnya mendapat sorotan tajam karena insiden "Signalgate", di mana ia diduga secara tidak sengaja menambahkan jurnalis Jeffrey Goldberg dari The Atlantic ke grup diskusi Signal yang berisi informasi sensitif mengenai serangan udara di Yaman.

Dalam wawancara dengan Fox News, Waltz mengakui dirinya yang membuat grup tersebut, meskipun ia mengklaim tidak mengenal Goldberg. "Saya bertanggung jawab penuh. Saya yang membentuk grup itu," ujar Waltz. Pihak Gedung Putih kemudian menyatakan kasus tersebut "telah ditutup".

Meski demikian, kejadian ini memperlemah posisinya di lingkaran dalam Trump. Aktivis sayap kanan Laura Loomer bahkan sempat mendesak pemecatan Waltz dalam pertemuan April lalu di Gedung Putih. Setelahnya, enam pejabat Dewan Keamanan Nasional dipecat, meskipun Waltz dan Wong masih dipertahankan hingga saat ini.

Penunjukan Waltz sebagai duta besar PBB memerlukan persetujuan Senat, berbeda dari jabatannya sebelumnya. Skandal Signal diperkirakan akan menjadi topik utama dalam uji kelayakan tersebut. Posisi ini sebelumnya kosong sejak Trump membatalkan pencalonan anggota Kongres Elise Stefanik demi menjaga kursi partainya di DPR.

Waltz mengonfirmasi pencalonannya lewat unggahan singkat: “Saya merasa terhormat untuk terus mengabdi pada Presiden Trump dan bangsa kita.”

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)