Menag Jelaskan Pertimbangan Arab Saudi Batalkan Skema Tanazul Jemaah Haji Indonesia

Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto: Dok Media Center Haji.

Menag Jelaskan Pertimbangan Arab Saudi Batalkan Skema Tanazul Jemaah Haji Indonesia

Misbahol Munir • 3 June 2025 19:28

Makkah: Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan alasan Menteri Haji Arab Saudi membatalkan rencana skema Tanazul yang akan dilakukan jemaah haji Indonesia. Menurutnya, skema itu dibatalkan karena mempertimbangkan kemaslahatan jemaah haji Indonesia. 

"Menteri Urusan haji membayangkan lebih dari 30 ribu akan melakukan Tanazul bersamaan juga semua negara akan melakukan seperti itu. Maka dikhawatirkan akan terjadi pemadatan jalanan, dan takutnya nanti kalau ada chaos segala macam," ujar Nasaruddin, Selasa, 3 Juni 2025.

Dengan mempertimbangkan segala  kemungkinan hal buruk terjadi, Pemerintah Arab Saudi secara mendadak membatalkan skema Tanazul jemaah haji Indonesia. 

"Jadi mencegah segala sesuatu yang bisa terjadi. Maka pemerintah Saudi Arabia tengah malam tadi memutuskan tidak ada Tanazul, tetapi diminta untuk berdiam di kemah," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal itu. 

"Dan setelah kami hitung-hitung memang karena jadi isu internasional juga, rata-rata mereka semua negara itu akan Tanazul, dalam jalan yang tidak ada perkembangan perluasan tiba-tiba melakukan Tanazul. Nanti yang justru mau pergi melempar jamrah dan pulang dari melempar itu susah mengatur," imbuhnya.
 

Baca juga: Menag Pastikan Fasilitas Tenda Jemaah Haji di Arafah Memadai

Meski demikian, dia memastikan jemaah haji Indonesia akan disiplin mengikuti jadwal pelemparan jamrah sesuai yang dijadwalkan. 

"Kalau di Indonesia saya jamin Insyaallah mengikuti jam-jam pelemparan yang sesuai ditetapkan, Tapi negara-negara yang lain kan memperebutkan waktu-waktu tertentu misalnya habis Zuhur," kata dia.

Peristiwa pembatalan ini kata dia akan jadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan haji tahun depan. "Nanti akan dievaluasi tahun depan Dengan mungkin meningkatkan kualitas kapasitas jalanan dan mungkin juga ada yang perlu ditingkatkan dan seterusnya," kata dia. 

"Jadi, bagi Indonesia ambil hikmahnya, tidak mungkin Saudi Arabia akan memberikan suatu solusi yang justru merepotkan amunya sendiri. Ini semata-mata diambil oleh pemerintah Saudi Arabia demi untuk mencegah sesuatu yang bakal bisa terjadi yang di luar perkiraan kita. Nah, bagi kita .ereka lebih tahu," pungkasnya. 

PPIH Arab Saudi merencanakan skema Tanazul untuk jemaah haji Indonesia yang letak hotelnya berada di sekitar Syisyah dan Raudhah. Skema ini dipilih karena hotel jemaah haji Indonesia tidak jauh dari Jamarat. 

Rencannaya, jemaah haji yang melakukan Tanazul adalah mereka yang akan melempar jumrah pada 10 Zulhijjah (setelah Wukuf dan Mabit di Muzdalifah), lalu kembali ke hotel, tidak kembali lagi ke tenda Mina. Mereka adalah jemaah yang tinggal di hotel sekitar wilayah Syisyah dan Raudhah. 

Jemaah Tanazul akan kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Skema ini ditargetkan akan diikuti 37 ribu jemaah haji. Namun, skema Tanazul dibatalkan Pemerintah Arab Saudi secraa tiba-tiba karena berbagai pertimbangan. 
 
Baca juga: Fakta di Balik Gagalnya Jamaah Haji Furoda Berangkat ke Tanah Suci

Seperti diketahui Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan, pelaksanaan Program Tanazul bagi jemaah haji Indonesia ditunda pada tahun mendatang. Penundaan pelaksanaan program ini sesuai keputusan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan mempertimbangkan alasan keselamatan.

PPIH Arab Saudi sedianya akan memberlakukan Program Tanazul pada operasional haji 1446 H/2025 M. Program ini didesain sebagai salah satu ikhtiar Kementerian Agama memberikan kemudahan dalam beribadah sesuai tuntunan syariat dan menjaga keselamatan jemaah, khususnya bagi lansia, disabilitas, dan kelompok rentan. Program ini telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025.

“Berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memutuskan bahwa pelaksanaan Tanazul ditunda ke musim haji tahun-tahun mendatang, untuk dipersiapkan dengan lebih matang,” terang Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa, 3 Juni 2025. 

“Kami memahami bahwa pembatalan yang mendadak ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian jemaah. Namun, ini adalah langkah terbaik yang diambil demi menjaga keselamatan seluruh jemaah,” sambungnya.

Berkenaan dengan perubahan kebijakan ini, tanazul tidak lagi diprogramkan oleh PPIH Arab Saudi. Artinya, semua jemaah akan tetap melaksanakan rangkaian ibadah di Mina, termasuk mabit dan melontar jumrah, lalu kembali ke Makkah sesuai jadwal masing-masing. Namun demikian, jemaah dapat melakukan tanazul secara mandiri dengan berkoordinasi melalui syarikah masing-masing, terutama terkait penyediaan konsumsi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)