Perbaikan Tanggul Sungai Tuntang yang jebol lagi mengakibatkan banjir kembali merendam sejumlah desa di Kabupaten Grobogan. Dokumentasi/ Media Indonesia
Grobogan: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana target menyelesaikan perbaikan tanggul sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan rampung 10 hari. Perbaikan tanggul ini dilakukan usai wilayah setempat dilanda banjir.
Pemantauan sejak Senin pagi, 17 Maret 2025, ada enam ekskavator dan empat buldozer yang dikerahkan untuk kembali memperbaiki tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan yang jebol Minggu dini hari, 16 Maret 2025. Lubang menganga sepanjang 30 meter di tanggul tersebut terus ditutup dengan tanah.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Gubug akibat jebolnya kembali tanggul Sungai Tuntang sudah mulai surut setelah sebagian penambalan dilakukan, namun warga terutama berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Tuntang masih khawatir karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih terjadi terutama di daerah hulu sungai.
"Secara berangsur-angsur air surut, setelah jebolnya tanggul Sungai Tuntang tersebut dapat ditutup kembali, tapi kami masih khawatir karena hujan lebat masih mengguyur daerah ini dan daerah di hulu sungai," kata Ketua BPD Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Sudharmanto.
Jebolnya kembali tanggul Sungai Tuntang, ungkap Sudharmanto, hingga berdampak banjir merupakan untuk kelima kalinya sejak Januari lalu, bahkan yang terakhir tanggul tersebut baru tiga hari ditambal namun jebol lagi, sehingga sejumlah desa di DAS Tuntang kembali terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Kepala BBWS Pemali-Juana Fikri Abdurrachman mengatakan jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan terjadi akibat intensitas hujan yang masih tinggi, sehingga volume air sungai meningkat drastis hingga merusak tanggul yang baru saja ditambal dan mengakibatkan banjir terulang lagi.
"Kami langsung bergerak untuk mempercepat penanggulan tanggul yang jebol agar air tidak keluar menggelontorkan ke kawasan sekitar, kita targetkan perbaikan selesai dalam 10 gari kedepan," kata Fikri Abdurrachman.
Perbaikan dilakukan sebelumnya belum selesai dan tanah timbunan juga masih basah, ungkap Fikri Abdurrachman, sehingga ketika hujan lebat mengguyur daerah Kedungjati dan Kabupaten Semarang merupakan hulu sungai, volume air meningkat drastis dan kembali menerjang tanggul mengakibat tanggul tidak kuat hingga kembali jebol.
Cuaca menjadi kendala utama dalam perbaikan tanggul sungai ini, menurut Fikri Abdurrachman, langkah ditempuh untuk perbaikan tanggul Sungai Tuntang inivasalah dengan mempercepat penyelesaian perbaikan dan melakukan penguatan agar tidak longsor saat diterjang besarnya gelontoran air dari daerah hulu.
"Saat ini ada sepuluh Ajat berat dikerahkan untuk mempercepat perbaikan," ujarnya.