Fisherman Ring menjadi satu dari dua lambang utama yang menyimbolkan masa kepausan. (Vatican News)
Vatikan: Misa "untuk peresmian Pelayanan Petrus oleh Uskup Roma" secara resmi menandai dimulainya masa kepausan Paus Leo XIV pada hari Minggu, 18 Mei 2025. Perayaan khidmat ini, yang sarat akan simbol liturgi dan makna teologis mendalam, menegaskan peran unik Paus dalam Gereja Katolik.
Menguitip dari Agenzia Fides, Senin, 19 Mei 2025, dua lambang utama yang dikenakan dalam perayaan ini—Pallium dan Fisherman’s Ring—bukan hanya atribut episkopal, melainkan juga tanda misi sakral yang dipercayakan kepada Penerus Petrus oleh Kristus sendiri: “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yoh. 21:15–17).
Paus Leo XIV menetapkan misa peresmiannya di Vatikan pada Minggu, 18 Mei, sepuluh hari setelah pemilihannya. Tradisi ini mengikuti jejak para pendahulunya: Paus Fransiskus menetapkan misa peresmiannya pada Hari Raya Santo Yusuf (19 Maret 2013), Paus Benediktus XVI pada 24 April 2005, dan Santo Yohanes Paulus II pada 22 Oktober 1978.
Dari Makam Rasul Petrus ke Altar Kepausan
Perayaan diawali di makam Rasul Petrus, menegaskan kedekatan rohani antara Rasul dan penggantinya. Di hadapan Trophæum (makam suci Petrus), Pallium, Fisherman’s Ring, dan Kitab Injil diletakkan di atas piring suci sebelum diarak ke altar oleh dua diakon.
Paus Leo juga secara pribadi meminta agar gambar Maria Penasihat yang Baik dari Genazzano—yang menjadi tempat ia berserah dalam doa setelah terpilih—ditempatkan di samping altar.
Makna Pallium dan Cincin Nelayan
Setelah pembacaan Injil dalam bahasa Latin dan Yunani, tiga Kardinal—mewakili masing-masing Ordo Uskup, Imam, dan Diakon—mendekati Paus baru.
Pallium dikenakan pertama kali oleh seorang Kardinal Diakon. Terbuat dari wol domba, Pallium melambangkan Kristus sebagai Gembala Agung yang memanggul domba yang hilang, dan sekaligus menggambarkan kedekatan pastoral Paus dengan umat Allah.
Pallium berbentuk selempang putih yang melingkari bahu dengan dua garis persegi panjang di bagian depan dan belakang, dihiasi enam salib hitam serta tiga peniti yang melambangkan paku Salib Kristus.
Dalam liturgi, pengenaan Pallium diiringi doa yang menekankan bahwa Paus dipanggil untuk menggembalakan umat sebagai wakil Kristus di dunia.
Selanjutnya, Fisherman’s Ring diserahkan oleh seorang Kardinal Uskup, setelah doa khusus oleh Kardinal Imam. Cincin ini bukan sekadar lambang episkopal, melainkan juga simbol otoritas rohani yang diwariskan dari Petrus.
Ia adalah nelayan Galilea yang, karena sabda Yesus, menjadi penjala manusia—suatu misi yang kini diteruskan oleh Paus Leo XIV.
Penyerahan cincin disertai kutipan dari Kitab Roma (5:5), mengingatkan bahwa pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus.
Ritus ini menjadi pengingat bahwa Kristus telah mempercayakan kepada Petrus kunci Kerajaan Surga, dan kepada Paus sebagai penerusnya, tanggung jawab untuk menjaga kesatuan Gereja.
Arah Pelayanan: Persatuan dan Persekutuan
Misa peresmian ditutup dengan permohonan kepada Roh Kudus agar menganugerahkan kepada Paus yang baru kekuatan dan kelembutan dalam menjaga persatuan dan persekutuan di antara umat beriman—sebuah tugas yang tak ringan di tengah dunia yang terus berubah.
Paus Leo XIV memulai pelayanannya sebagai Gembala Umat Allah dengan simbol-simbol yang menyatu antara tradisi, teologi, dan panggilan untuk mempersatukan Gereja dalam semangat Kristus, Sang Batu Penjuru. (
Nada Nisrina)
Baca juga:
Paus Leo XIV Memulai Masa Kepausan dengan Seruan Persatuan dan Harmoni