Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (berdiri tengah) saat memantau pelaksanaan MBG di SD Sinduadi Timur Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat, 17 Januari 2025. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Puluhan anak sekolah di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan program makan bergizi gratis (MBG). Pihak pemerintah menyatakan sampel makanan di lokasi itu kini tengah diperiksa.
"Itu kan kalau yang di Sukoharjo sampling makanannya diperiksa dulu. Itu sampling makanannya diperiksa dulu, jadi bisa kita tahu dengan persis penyebabnya apa. Jadi jangan ditebak-tebak," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi di SD Sinduadi Timur Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat, 17 Januari 2025.
Dia mengatakan ada sebanyak 40 anak yang diduga keracunan. Dari sekian banyak yang dilayani, katanya, hanya ada 40 anak dan sudah ditangani dengan baik.
Hasan mengatakan ada pengetatan standar prosedur operasi atau SOP pada pelaksanaan MBG. Pengetatan pelaksanaan SOP itu untuk menekan potensi kejadian sebagaimana di wilayah Sukoharjo.
"BGN (Badan Gizi Nasional) akan melakukan evaluasi supaya tingkat kebersihan, tingkat kehigienisan kemudian jauh lebih bisa ditingkatkan. Yang penting anak-anak itu aman," jelasnya.
Sementara pemeriksaan sampel makanan di Sukoharjo diperiksa maksimal hingga 2X24 jam. Ia mengatakan pemeriksaan sampel makanan sudah diterapkan di dapur-dapur yang telah beroperasi.
Ia menambahkan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani ribuan siswa. Adapun SPPG di Sukoharjo itu melayani 2.000 lebih penerima manfaat. Ia menyebut ada kesalahan teknis karena di luar 40 siswa itu semua dalam kondisi baik.
"Ya itu kan sebenarnya kemarin ya mungkin ada beberapa kesalahan teknis, tapi yang langsung ditarik kan? Makanannya langsung ditarik, kemudian diganti lagi dengan menu yang baru, dan menu yang baru itu aman," ujarnya.