Puluhan sopir angkutan penumpang mudik menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba. Dokumentasi/ Media Indonesia
Banjarbaru: Puluhan sopir angkutan penumpang mudik menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan transportasi selama arus mudik di wilayah Kalimantan Selatan.
Selain pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan melakukan pengecekan kelayakan (ramp check) puluhan bus lintas kabupaten dan lintas provinsi.
"Kita melakukan pemeriksaan kesehatan dan semua yang berhubungan dengan sopir, termasuk napza untuk memastikan keamanan selama arus mudik," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, di sela-sela peninjauan Posko Terpadu Lebaran 2025 di Terminal Induk Gambut Barakat, Kabupaten Banjar, Selasa, 25 Maret 2025.
Pemeriksaan kesehatan dan narkoba yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian Kalsel. Muslim menyebut pemeriksaan kesehatan, buta warna dan narkoba tersebut dinilai penting karena dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Pada kesempatan tersebut Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan, juga melakukan pengecekan kelayakan (ramp check) puluhan bus lintas kabupaten dan lintas provinsi di Terminal Induk Gambut Barakat, Kabupaten Banjar.
Kepala BPTD Kalsel, Sigit Mintarso, mengatakan ramp check dilakukan terhadap 21 unit bus angkutan mudik lintas provinsi, dimana ada satu bus yang tidak layak jalan.
"Ada satu bus yang tidak layak jalan. Bus yang dinyatakan layak jalan akan ditempel stiker," tutur Sigit.
Sejauh ini jumlah pemudik di Terminal Tipe A Gambut Barakat KM 17, Kabupaten Banjar, mengalami peningkatan sebesar 721 penumpang (36,0%) dari 2.003 penumpang pada 2024 menjadi 2.724 penumpang pada mudik 2025, periode H-10 hingga H-7.
Sedangkan jumlah pelayanan AKAP yang beroperasi (kedatangan dan keberangkatan) juga meningkat sebanyak 46 unit (53%) dari 86 unit pada 2024 menjadi 132 unit pada 2025.