Lepas Kepulangan Kloter UPG 02, Kepala BP Haji Apresiasi Kedisiplinan Jemaah

Madinah: Rangkaian ibadah haji tahun 2025 resmi telah berakhir. Fase pemulangan dari Tanah Suci telah dimulai pada Rabu, 11 Juni 2025 dan jemaah haji kloter UPG 01 Makassar menjadi rombongan pertama yang diterbangkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi.

Kepala Badan Penyelengara Haji (BP Haji) Moch. Irfan Yusuf menyampaikan apresiasi atas ketertiban dan kedisiplinan jemaah haji Indonesia yang kembali ke tanah air. Pria yang akrab disapa Gus Irfan itu berterima kasih atas kerja sama jemaah yang telah mengikuti seluruh arahan dan prosedur yang ditetapkan selama pelaksanaan ibadah haji.

“Atas nama pemerintah, saya didampingi oleh Prof Arif Satria (Ketum ICMI/Rektor IPB) selaku salah satu Amirulhaj, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jemaah haji, khususnya yang hari ini diwakili oleh jemaah dari Ujung Pandang. Mereka telah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan tertib,” ujar Gus Irfan saat melepas kepulangan 393 jamaah haji dari kloter UPG 2 Makassar di Bandara AMAA, Madinah, Arab Saudi, Rabu, 11 Juni 2025.

Dia mendoakan seluruh jemaah tiba di tanah air dalam keadaan selamat, sehat, dan menjadi haji mabrur. 

“Mudah-mudahan ini menjadi pengalaman spiritual yang bermakna, dan membawa perubahan positif dalam kehidupan para jemaah setelah kembali ke Indonesia,” ujarnya. 
 

Baca juga:  Kemenag Tegaskan Belum Ada Pengumuman soal Kuota Haji 2026

Gus Irfan juga bersyukur pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar.  Meski demikian ia tidak menampik adanya sejumlah kendala teknis di lapangan. Sejumlah kendala tersebut kata dia akan dijadikan catatan evaluasi untuk peningkatan layanan pada musim haji tahun depan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Otoritas Arab Saudi terkait evaluasi haji tahun ini dan rencana persiapan tahun depan. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Deputi Menteri Haji Arab Saudi. Beberapa catatan dan evaluasi telah disampaikan, dan kami siap melakukan perbaikan kedepannya,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjaga kemabruran haji tidak hanya dari sisi ritual, tetapi juga dalam perubahan perilaku sosial. 

“Bagi kami, indikator sukses haji ada tiga, sukses ritual, sukses ekonomi, dan sukses peradaban. Kemabruran sejati terlihat dari perilaku yang lebih religius, lebih sosial, dan lebih saleh setelah kembali ke masyarakat,” pungkasnya.