Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 29 March 2025 06:36
New York: Saham AS anjlok pada Jumat, 28 Maret 2025. Penurunan terjadi karena investor bereaksi terhadap memburuknya sentimen konsumen dan data inflasi, yang menyoroti kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Dilansir dari Xinhua, Dow Jones Industrial Average turun 715,80 poin, atau 1,69 persen, menjadi 41.583,9. S&P 500 turun 112,37 poin, atau 1,97 persen, menjadi 5.580,94. Indeks Komposit Nasdaq turun 481,04 poin, atau 2,70 persen, menjadi 17.322,99.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan layanan komunikasi dan barang konsumsi diskresioner memimpin penurunan dengan masing-masing turun 3,81 persen dan 3,27 persen. Sementara itu, utilitas melawan tren dengan naik 0,76 persen.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, naik 0,4 persen untuk bulan tersebut, menandai kenaikan terbesar sejak Januari 2024 dan membawa tingkat inflasi tahunan menjadi 2,8 persen, Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Jumat. Termasuk semua item, indeks harga PCE naik 0,3 persen pada bulan Februari dan 2,5 persen selama setahun terakhir, keduanya sesuai dengan perkiraan.
Sementara itu, sentimen konsumen AS anjlok 12 persen bulan ini, menurut survei terbaru Universitas Michigan, yang semakin memicu kecemasan pasar. Investor melepas saham di tengah kekhawatiran bahwa tarif besar Trump akan menaikkan harga konsumen dan membebani pertumbuhan ekonomi.
Saham-saham raksasa teknologi utama anjlok, membebani pasar yang lebih luas. Alphabet anjlok 4,88 persen, sementara Meta dan Amazon masing-masing turun 4,29 persen.
Imbal hasil AS pada obligasi Treasury 10 tahun turun menjadi 4,25 persen pada pukul 4:20 p.m. EDT, karena investor berbondong-bondong ke aset yang lebih aman, menggarisbawahi suasana hati yang menghindari risiko.
Baca juga:
Elon Musk: Tesla Terkena Dampak Signifikan Tarif Trump |