Ilustrasi--Jalur kereta api antara Purwokerto, Jawa Tengah, ke arah Cirebon dan Jakarta terputus di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas. (MI/Lilik Darmawan)
Media Indonesia • 5 December 2023 08:44
Semarang: Cuaca ekstrem di Jawa Tengah diperkirakan masih berlangsung hingga Rabu, 6 Desember 2023. Warga di beberapa daerah rawan bencana diminta tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin ribut.
Cuaca di berbagai di Jawa Tengah, Selasa, 5 Desember 2023, masih didominasi awan tebal dan hujan dengan intensitas ringan-lebat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan warga di daerah rawan bencana untuk waspada.
Cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga Rabu, 6 Desember 2023, hal itu dipicu oleh aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Samudra Hindia yang berpengaruh terhadap pembentukan awan dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin di sekitar Pulau Jawa, serta adanya sirkulasi siklonik di utara Pulau Jawa.
"Selain itu hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jateng khususnya Laut Jawa dan kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.
Dampak dari kondisi ini, lanjut Teguh Wardoyo, menimbulkan cuaca ekstrem yakni hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah seperti Selasa-Rabu, 5-6 Desember 2023, di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Karanganyar, Grobogan, Blora, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Terkait dengan kondisi tersebut, demikian Teguh Wardoyo, BMKG kembali memperingatkan agar warga di daerah rawan bencana untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longso, dan angin ribut.
Sementara itu bencana longsor selain terjadi di empat titik di tiga desa di Petungkriyono, longsor juga terjadi di Desa Depok, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Pekalongan yang menimpa dua rumah warga.
"Tidak ada korban jiwa, pemilik rumah sementara tinggal di rumah tetangga dan kami masih lakukan pembersihan material longsoran," kata anggota SAR Bumi Santri Nidhom.