Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 2 January 2024 17:29
Bandung: Sejumlah infrastruktur pengendali banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah tuntas dibangun. Tahun ini bencana banjir di dua kecamatan langganan banjir, yakni Baleendah dan Dayeuhkolot diperkirakan akan sangat berkurang.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bastari, mengungkapkan sistem pengendalian banjir ini sudah bisa menangani 81?ri total wilayah yang jadi langganan banjir.
"Dari 732 hektare area banjir, kini tinggal 72 hektare lagi," katanya, Selasa, 2 Januari 2024.
Tahun lalu, pihaknya juga menambah infrastruktur dengan pemasangan pompa Cibugel dan Cigede. Pompa ini mengalirkan air dari daerah rendah ke Sungai Citarum yang posisinya lebih tinggi.
Sebelumnya infrastruktur pengendali yang sudah dibangun dan dioperasikan ialah kolam retensi Andir, Oxbow Rancamanyar dan Terowongan Nanjung.
Warga merespons positif penuntasan kawasan ini dari ancaman banjir, khususnya di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah. Sudah 20-an tahun banjir selalu mengepung wilayah itu. Biasanya banjir baru surut setelah satu bulan.
"Ketika ada tiga infrastruktur pengendali banjir, untuk menunggu surut hanya memerlukan waktu paling lama satu hari bahkan bisa beberapa jam saja," jelas Bastari.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, hari ini mendatangi ketiga infrastruktur pengendali banjir itu. Dia memastikan ketiganya siap dioperasikan pada musim hujan, yang puncaknya terjadi pada Januari-Februari.
"Saya datang untuk mengetahui kesiapan infrastruktur pengendali banjir karena BMKG memperkirakan Januari-Februari ini akan menjadi puncak musim hujan. Setelah melihat langsung, saya pikir ini sudah dilakukan sangat baik oleh BBWS Citarum dan bisa mengurangi banjir hingga 81% di Baleendah, Dayeuhkolot, dan terutama di Andir," ujar Bey.
Namun dia tetap mengimbau masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.