Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Foto: MI/Susanto.
Media Indonesia • 4 June 2024 11:33
Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya pengendalian inflasi yang dilakukan secara sinergis bersama kementerian/lembaga melalui berbagai langkah strategis stabilisasi pangan menjadi salah satu kunci terjaganya laju inflasi pada Mei 2024 sesuai target pemerintah di 2,5 persen plus minus satu persen.
"Sinergi dan kolaborasi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi, maupun kabupaten/kota, serta berbagai stakeholder terkait lainnya, berkontribusi menjaga laju inflasi sehingga tetap terkendali. Kita bisa melihat bentuk komitmen bersama melalui monitoring dan evaluasi rutin setiap minggu bersama Kementerian Dalam Negeri dengan mengumpulkan seluruh pemda, instansi, dan stakeholder terkait," ujar Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 4 Juni 2024.
Bapanas, sambung dia, terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya di aspek hilir yang berkaitan dengan konsumen, pemerintah juga memperhatikan dari sisi hulu yakni bagaimana kesejahteraan produsen dalam hal ini petani peternak," sebut dia.
"Sebab harga di hulu tentu berkaitan erat dengan stabilitas harga di hilir. Salah satu indikator yang bisa dilihat adalah Nilai Tukar Petani (NTP), dan berdasarkan laporan BPS pada Mei 2024 NTP masih terjaga di atas 100 poin meskipun mengalami penurunan dari bulan sebelumnya," sambung Arief.
Ia juga menyebut kebijakan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras menjadi salah satu upaya untuk menjaga keseimbangan harga hulu hilir. "Ini memang tidak mudah namun menjadi challenge yang harus kita sama-sama dengan menggandeng seluruh stakeholder terkait," ungkap Arief menjelaskan.
Selain itu untuk menjaga stabilitas pangan, Bapanas juga melakukan berbagai upaya strategis antara lain melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), dan penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah. Selain itu juga penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022.
"Dalam pelaksanaan GPM sampai 31 Mei, telah terlaksana 3.881 kali di 401 kabupaten/kota dalam kurun Januari-Mei tahun ini. Selanjutnya, realisasi FDP berbagai jenis komoditas telah menyentuh angka 101 ton yang terdiri dari bawang merah 49,2 ton, cabai merah keriting 24,9 ton, daging ayam ras 15 ton, dan beras 12,5 ton," papar Arief.
Baca juga: BPS: Ekonomi RI Deflasi 0,03% pada Mei 2024 |