Minyak Dunia. Foto: Freepik.
Texas: Harga minyak mentah dunia naik pada awal perdagangan Asia Jumat. Tanda-tanda permintaan musim panas yang kuat dan berkurangnya tekanan inflasi di pasar minyak terbesar dunia, Amerika Serikat, meningkatkan kepercayaan investor.
Melansir Channel News Asia, Jumat, 12 Juli 2024, minyak mentah berjangka Brent naik 37 sen atau 0,4 persen menjadi USD85,77 per barel pada pukul 00.31 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 50 sen atau 0,6 persen menjadi USD83,12 per barel.
Kedua kontrak tersebut menguat dalam dua sesi sebelumnya, namun kontrak berjangka brent diperkirakan turun sekitar satu persen dari minggu ke minggu setelah mengalami kenaikan selama empat minggu berturut-turut. Kontrak berjangka WTI hampir tidak berubah setiap minggunya.
Permintaan bensin AS berada pada angka 9,4 juta barel per hari (bph) dalam pekan yang berakhir 5 Juli, tertinggi dalam minggu yang mencakup libur Hari Kemerdekaan sejak 2019. Permintaan bahan bakar jet dalam rata-rata empat minggu berada pada titik terkuat sejak Januari 2020.
Permintaan bahan bakar yang kuat mendorong penyulingan AS untuk meningkatkan aktivitas dan memanfaatkan stok minyak mentah, sehingga mendukung harga.
Data pemerintah menunjukkan input bersih minyak mentah dari penyulingan minyak mentah di Pantai Teluk AS naik pekan lalu menjadi lebih dari 9,4 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak Januari 2019.
Kontrak berjangka WTI bulan depan mencatat kenaikan paling tajam terhadap kontrak bulan depan sejak April, yang merupakan sinyal terbatasnya pasokan jangka pendek.
Suku bunga The Fed
Data pemerintah AS pada Kamis menunjukkan penurunan harga konsumen yang tidak terduga pada Juni, memicu harapan Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunga.
Analis ANZ Daniel Hynes dalam sebuah catatan memaparkan prospek pelonggaran kebijakan moneter telah membantu meningkatkan sentimen di sektor komoditas. "Melemahnya dolar AS juga meningkatkan minat investor," tambahnya.
Indeks dolar AS tergelincir lebih rendah untuk sesi ketiga berturut-turut pada Jumat, karena pelaku pasar menaikkan taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga AS pada September.