PKL di Teras Malioboro 2 unjuk rasa(Medcom/Ahmad Mustaqim)
Medcom • 14 July 2024 19:46
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dituding kurang memperhatikan nasib pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro. Setelah dipindahkan ke Teras Malioboro 2, para pedagang sekarang menghadapi ancaman relokasi kembali.
Situasi ini semakin memperberat kondisi para pedagang. Mereka tidak hanya khawatir akan digusur lagi, tetapi juga merasa bahwa tempat relokasi seperti Teras Malioboro 2 tidak memadai. Salah seorang pedagang, Supriyati, mengeluhkan berbagai hal di Teras Malioboro 2, terutama minimnya pengunjung yang berimbas langsung pada pendapatan mereka.
"Ada masalah lain yang kami hadapi, seperti seringnya lampu mati akhir-akhir ini," ungkapnya.
Kondisi ini memicu aksi protes dari para pedagang, termasuk dengan berjualan di area jalur pedestrian Malioboro sebagai bentuk unjuk rasa. Pada Sabtu malam, 13 Juli 2024, protes bahkan berujung pada ketegangan. Para pedagang sempat terjebak di Teras Malioboro 2 dengan kehadiran aparat, terutama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), yang membuat protes semakin intens.
Baca: Viral, Aksi Premanisme Resahkan Wisatawan di Malioboro |