Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo Wayan Toni Supriyanto. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Theofilus Ifan Sucipto • 15 November 2023 18:57
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengingatkan soal bahaya penipuan online. Masyarakat harus cerdas dan bijak di dunia maya.
"Kita perlu literasi digital atau mengedukasi masyarakat soal pentingnya Aduan Nomor dan lebih pintar dalam bermedia sosial," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo Wayan Toni Supriyanto di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2023.
AduanNomor.id merupakan layanan dari Kominfo untuk menerima aduan masyarakat. Khususnya terkait penyalahgunaan nomor seluler yang digunakan untuk penipuan.
Fasilitas itu untuk melindungi masyarakat dari penipuan yang menggunakan sarana telekomunikasi dan teknologi informasi. AduanNomor.id memungkinan masyarakat melaporkan dan mengetahui nomor yang telah diidentifikasi sebagai penipu.
Wayan mengatakan data masyarakat rentan bocor bila tidak bijak menggunakan media sosial. Dampaknya bisa negatif hingga kehilangan materi.
"Seperti orang tua ditelepon (oleh oknum) mengaku-aku dari rumah sakit, anaknya kritis, setor (uang) sekian. Jeli sekali mereka yang menipu," papar dia.
Selain itu, modus operasinya juga semakin beragam. Dari yang hanya pesan melalui SMS hingga mengirim aplikasi palsu di WhatsApp untuk mencuri data pribadi.
Senada, Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Ditjen PPI Kominfo Dany Suwardany menyebut penipuan online bisa terjadi pada siapapun. Termasuk, keluarga dan kerabat terdekat.
"Makanya kami menekankan pentingnya melaporkan indikasi penipuan lewat mekanisme yang sudah disebut (AduanNomor.id)," ucap dia.
Dany juga mendorong masyarakat agar saling mengingatkan satu sama lain. Supaya tidak terjebak aneka modus penipuan online.