Pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan. Metro TV
Media Indonesia • 16 November 2023 17:48
Malang: Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menyampaikan tiga dan empat awak pesawat tempur TNI-AU Super Tucano yang jatuh di wilayah Pasuruan meninggal dunia. Seorang masih dalam proses pencarian.
"TNI-AU kehilangan dua pesawat Super Tocano beserta empat krunya. Sebetulnya penerbangan empat pesawat, tetapi dua pesat hilang kontak," kata Agung di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Kamis, 26 November 2023.
Ia menjelaskan empat pesawat dalam misi latihan formasi dengan rute penerbangan yang sudah ditentukan. Namun, cuaca buruk, mendung yang gelap, membuat para pilot pesawat memutuskan memisahkan formasi untuk kembali ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Dalam proses kembali itu, dua pesawat hilang kontak.
"Cuaca kurang baik, lalu pesawat saling melepaskan diri. Tapi pesawat nomor 1 dan 3 lost contact. Dua pesawat lainnya berhasil kembali ke Lanud Abdulrachman Saleh," katanya.
Kemudian, lokasi jatuhnya pesawat berhasil ditemukan di dua tempat berbeda di Utara pegunungan wilayah Pasuruan, Jawa Timur. Penyebab awal jatuhnya pesawat karena cuaca buruk meski hal itu perlu penyelidikan lagi dengan melihat data rekorder pesawat. Data recorder itu masih dalam pencarian di lokasi jatuhnya pesawat. Yang pasti, kondisi pesawat dalam kondisi baik, begitu juga kru dalam keadaan sehat.
TNI-AU mengerahkan segenap alutsista dan personel untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Akhirnya, tiga jenazah ditemukan dengan kondisi pesawat sudah hancur. Satu kru lainnya proses evakuasi. Empat pesawat lepas landas bersama dari Skadron Udara 21 Malang pukul 10.51 WIB di Lanud setempat. Namun, dua pesawat hilang kontak pukul 11.18 WIB.
Kemudian, puing kedua pesawat ditemukan warga di wilayah Perhutani Desa Keduwung wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Video amatir yang direkam warga akhirnya viral di media sosial.
Pesawat yang hilang kontak namun akhirnya mengalami kecelakaan itu bernomor ekor TT-3111 dengan pilot Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater). Sandhra adalah Komandan Skadron 21. Ia terbang satu pesawat dengan Kolonel Adm Widiono (Backseater) yang menjabat Komandan Personel Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Adapun pesawat satunya bernomor ekor TT-3103 dengan pilot Mayor Pnb Yuda A Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). Subhan menjabat komandan Wing 2 pada 24 Februari 2023 lalu menggantikan Kolonel Pnb Erwin Sugiandi.