Puing pesawat Jeju Air yang tergelincir dan meledak di Bandara Internasional Muan. (Newsis)
Marcheilla Ariesta • 29 December 2024 20:39
Seoul: Sebanyak 179 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216, dengan rute penerbangan Bangkok-Muan, pada Minggu, 29 Desember 2024. Ini menjadi kecelakaan pesawat paling fatal di Korea Selatan.
Berikut fakta-fakta dari kecelakaan Jeju Air yang merenggut hampir semua nyawa penumpangnya:
- Setidaknya 179 orang tewas dalam kecelakaan udara paling mematikan yang pernah terjadi di Korea Selatan pada hari Minggu setelah sebuah pesawat – yang terbang dari Bangkok – jatuh saat mendarat di bandara internasional Muan tak lama setelah pukul 09:00 waktu setempat.
- 181 orang berada di dalam pesawat pada saat kecelakaan - termasuk enam awak pesawat.
- Dua orang, keduanya awak pesawat, diselamatkan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit. Mereka menderita luka "sedang hingga parah". Para pejabat telah menyatakan bahwa seluruh penumpang diperkirakan tewas.
- 84 perempuan, 82 laki-laki, dan 11 orang lainnya yang jenis kelaminnya tidak dapat diidentifikasi tewas dalam kebakaran tersebut, demikian dilaporkan badan pemadam kebakaran Korea Selatan.
- Menurut pihak berwenang, penumpang termuda adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan yang tertua berusia 78 tahun. Lima orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun.
- Seorang petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan kecelakaan tersebut dapat disebabkan oleh tabrakan burung dan kondisi cuaca, tetapi penyebab pastinya belum diketahui.
- Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Boeing 737-800 yang diterbangkan oleh maskapai penerbangan murah Korea, Jeju Air.
- Seorang pejabat kementerian transportasi mengatakan para pekerja telah mengambil data penerbangan dan perekam suara kokpit dari kotak hitam pesawat tersebut. Data tersebut akan diperiksa oleh para ahli pemerintah. Landasan pacu diperkirakan akan ditutup hingga 1 Januari.
- CEO Jeju Air, Kim E-bae, meminta maaf atas kecelakaan tersebut, ia membungkuk dalam-dalam selama pengarahan yang disiarkan di televisi. Kim mengatakan, pesawat itu tidak memiliki catatan kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda awal kerusakan.
- Lebih dari 1.500 personel darurat telah dikerahkan ke lokasi dan zona bencana khusus telah diberlakukan.
Hingga kini, penyebab kecelakaan masih diselidiki dengan kemungkinan terbesar menabrak burung dan cuaca buruk. Kotak hitam sudah ditemukan dan sedang dalam pemulihan.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Bertambah, Tiga Masih Hilang