Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 25 October 2023 15:43
Beijing: Badan tertinggi parlemen Tiongkok telah menyetujui penerbitan obligasi negara senilai satu triliun yuan (USD137 miliar) serta mengesahkan rancangan undang-undang yang memungkinkan pemerintah daerah memenuhi sebagian kuota obligasi pada 2024.
Dana yang diperoleh dari obligasi negara ini akan mendukung pembangunan kembali daerah-daerah yang terkena bencana sekaligus meningkatkan infrastruktur pencegahan drainase perkotaan.
Hal ini akan memperbesar defisit anggaran negara pada tahun 2023 menjadi sekitar 3,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari yang sebelumnya ditetapkan sebesar tiga persen. Persetujuan RUU tersebut oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) terjadi setelah mereka menyelesaikan pertemuan lima hari.
“Dukungan fiskal tambahan yang disetujui hari ini adalah intervensi yang kami harapkan dan diperlukan untuk mencegah pengetatan fiskal mendadak di Tiongkok pada minggu-minggu terakhir tahun ini,” kata Kepala Ekonom Asia di Capital Economics Mark Williams dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 25 Oktober 2023.
Kebijakan fiskal telah menjadi penopang pertumbuhan di Tiongkok selama beberapa kuartal terakhir. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal ketiga, sehingga meningkatkan peluang Beijing untuk memenuhi target pertumbuhan sekitar lima persen pada 2023. Namun para ekonom mengatakan hambatan yang terus-menerus dari sektor properti masih membebani prospek perekonomian.
"Jarang sekali rencana fiskal pemerintah pusat direvisi di luar siklus anggaran biasanya, jadi langkah ini menunjukkan kekhawatiran yang jelas terhadap pertumbuhan jangka pendek,” kata Williams.