Filipina Panggil Dubes Tiongkok atas Serangan Meriam Air di Laut China Selatan

Kapal Filipina dan Penjaga Pantai Tiongkok kerap bersitegang di Laut China Selatan. (Handout / Philippine Coast Guard)

Filipina Panggil Dubes Tiongkok atas Serangan Meriam Air di Laut China Selatan

Willy Haryono • 25 March 2024 13:46

Manila: Filipina memanggil Duta Besar Tiongkok setelah menuduh Penjaga Pantai Tiongkok melukai tiga tentaranya dalam serangan meriam air di Laut China Selatan pada akhir pekan ke kemarin.

Mengutip dari Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan pada Senin ini, 25 Maret 2024, bahwa Manila menyampaikan "protes keras atas tindakan agresif" yang dilakukan Penjaga Pantai Tiongkok dan milisi maritim Tiongkok terhadap kapal Filipina di dekat Second Thomas Shoal di Laut China Selatan.

Pihak kementerian juga mengaku telah menginstruksikan perwakilannya di Beijing untuk mengajukan pengaduan resmi atas insiden tersebut.

Tindakan ini dilakukan sehari setelah Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Ano melaporkan terjadinya konfrontasi yang melukai tiga prajurit Filipina dan kerusakan parah pada kapal bernama Unaizah May 4.

Ano tidak mengungkapkan tingkat dan sifat cedera para prajurit, meski pihak militer mengatakan ketiganya telah dirawat di kapal pengawal penjaga pantai.

Second Thomas Shoal, yang dikenal sebagai Ayungin di Filipina, telah berulang kali menjadi lokasi konfrontasi antara kapal Tiongkok dan Filipina sejak setahun terakhir.

Konfrontasi pada Sabtu kemarin menandai kedua kalinya Unaizah May 4 dirusak serangan meriam air penjaga pantai Tiongkok di perairan dangkal tersebut sepanjang Maret.

Beting tersebut telah diduduki kontingen kecil Angkatan Laut dan marinir Filipina di kapal perang yang terdampar sejak tahun 1999. Para pelaut, yang membutuhkan misi pasokan rutin untuk bertahan hidup dalam tugas jarak jauh mereka, telah dikepung penjaga pantai Tiongkok dan kapal-kapal yang diduga milik milisi pro-Beijing dalam situasi yang semakin tegang.

Tiongkok mengeklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina. Ini dilakukan meski sudah ada keputusan dari pengadilan arbitrase internasional yang menyatakan bahwa pernyataan Tiongkok di Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum.

Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok pada hari Minggu memperingatkan Filipina terhadap tindakan "provokatif" di Laut China Selatan, dan berjanji untuk menjaga kedaulatan wilayah Beijing.

"Kami memperingatkan Filipina untuk berhenti membuat pernyataan apa pun yang dapat mengarah pada peningkatan konflik dan eskalasi situasi, dan menghentikan semua tindakan yang melanggar dan provokatif," tegas kementerian tersebut.

"Jika Filipina berulang kali menentang kebijakan Tiongkok, maka Tiongkok akan terus mengambil tindakan untuk secara tegas menjaga kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritimnya," tambah pernyataan itu.

Baca juga:  3 Prajurit Filipina Terluka usai Terkena Meriam Air Tiongkok di Laut China Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)