Ilustrasi aktivitas perdagangan ekspor-impor. Foto: Medcom.id
Fetry Wuryasti • 15 January 2024 20:16
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pada Desember 2023 neraca perdagangan barang tercatat surplus sebesar USD3,31 miliar, naik USD0,9 miliar secara bulanan (mtm).
"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Senin, 15 Januari 2024.
Surplus Desember 2023 ini meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, yaitu minus 0,61 persen (yoy).
Surplus neraca perdagangan Desember 2023, lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD5,2 miliar, dengan penyumbang utama bahan bakar mineral atau (HS 27), lemak atau minyak hewan atau nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72).
Surplus neraca perdagangan nonmigas Desember 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan Desember 2022.
Pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar, dengan komoditas penyumbang yaitu hasil minyak dan juga minyak mentah.
Defisit neraca perdagangan migas Desember 2023 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Secara kumulatif hingga Desember 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD36,93 miliar, lebih rendah USD17,52 miliar atau turun 33,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Belanja Konsumen Kuat di Tengah Suku Bunga Tinggi