Sekjen PBB Antonio Guterres. (AP)
Willy Haryono • 13 January 2024 12:57
New York: Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyerukan kepada semua pihak "untuk tak meningkatkan" ketegangan di Laut Merah usai Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Rentetan serangan pada Jumat kemarin terhadap Houthi, kelompok yang mengungkapkan solidaritas mereka terhadap nasib warga Palestina di Gaza, terjadi setelah berminggu-minggu berlangsungnya serangan terhadap kapal-kapal komersil di Laut Merah. Houthi mengatakan serangan ditujukan kepada semua kapal terkait Israel.
"Sekretaris Jenderal lebih lanjut menyerukan semua pihak yang terlibat untuk tidak memperburuk situasi demi kepentingan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, melansir dari laman The New Arab, Sabtu, 13 Januari 2024.
Khaled Khiari, Asisten Sekjen PBB untuk Timur Tengah, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, "Kami menyaksikan siklus kekerasan yang berisiko menimbulkan dampak buruk pada keamanan politik, ekonomi dan kemanusiaan di Yaman dan wilayah tersebut."
"Perkembangan di Laut Merah dan risiko memperburuk ketegangan regional sangat mengkhawatirkan," tutur dia.
Duta Besar Rusia untuk PBB menyebut serangan gabungan AS-Inggris terhadap Houthi Yaman sebagai "agresi bersenjata terang-terangan terhadap negara lain."
"Negara-negara ini melakukan serangan massal di wilayah Yaman. Saya tidak berbicara tentang serangan terhadap kelompok tertentu di negara ini, tetapi serangan terhadap masyarakat negara secara keseluruhan. Pesawat, kapal perang, dan kapal selam digunakan," kata Dubes Vasily Nebenzya mengatakan tentang tindakan AS dan Inggris yang didukung negara-negara sekutu.