Ilustrasi. Foto: iStock.
Husen Miftahudin • 29 June 2024 09:16
New York: Indeks saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), dipicu data inflasi AS yang terbaru.
Seperti dilaporkan Investing.com, Sabtu, 29 Juni 2024, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 41,12 poin atau sekitar 0,11 persen menjadi 39.122,94.
Sementara indeks S&P 500 melemah 22,57 poin atau sekitar 0,41 persen menjadi 5.460,30. Sedangkan indeks komposit Nasdaq merosot 126,08 poin atau sekitar 0,71 persen menjadi 17.732,60.
Inflasi bulanan AS tidak mengalami perubahan pada Mei, perkembangan yang memberi semangat setelah peningkatan harga yang kuat awal tahun ini sempat menimbulkan kekhawatiran terhadap keefektifan kebijakan moneter Federal Reserve.
Belanja konsumen meningkat secara marjinal bulan lalu, mencuatkan optimisme bank sentral AS dapat menciptakan soft landing bagi perekonomian.
Instrumen FedWatch CME Group menunjukkan perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed pada September mencapai 66 persen setelah indeks belanja konsumsi dirilis.
Para trader mempertahankan perkiraan terjadinya dua kali pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini, meski bank sentral AS tersebut menyatakan hanya akan melakukannya satu kali.
Selain data inflasi, debat presidensial pertama antara petahana Presiden AS Joe Biden dan rivalnya Donald Trump pada Kamis (27/6) juga membebani pasar saham Negeri Paman Sam.
Sektor energi dan properti menjadi dua sektor dengan kinerja terbaik dari 11 sektor utama indeks S&P 500. Indeks masing-masing sektor naik 0,42 persen dan 0,62 persen. Indeks sektor utilitas dan layanan komunikasi masing-masing merosot 1,08 persen dan 1,63 persen.
Adapun, harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Agustus 2024 naik 0,1 persen menjadi USD2.339,6 per ons. Indeks dolar AS turun 0,04 persen menjadi 105,87.
Baca juga: Bursa Saham AS Ditutup Lebih Tinggi |