Inggris. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 19 October 2023 21:04
London: Pemerintahan Inggris harus mempertimbangkan untuk menaikkan target inflasi dari dua persen menjadi tiga persen untuk memberikan lebih banyak ruang bagi mereka untuk bermanuver selama krisis ekonomi dan meringankan beban keuangan.
Resolusi Foundation mengatakan kenaikan target inflasi akan memungkinkan suku bunga nominal lebih tinggi. Dengan inflasi tinggi maka bank sentral bisa menurunkan suku bunga lagi ketika terjadi penurunan ekonomi. Sehingga BoE bisa memberikan lebih banyak stimulus suku bunga selama krisis dan mengurangi kebutuhan pinjaman pemerintah dan pembelian obligasi oleh bank sentral.
“BoE membutuhkan kekuatan moneter yang lebih besar, yang dijamin dengan memungkinkan suku bunga yang sedikit negatif dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai target inflasi 3 persen,” kata Direktur Riset Resolusi Foundation dan Mantan Ekonom BoE James Smith dikutip dari The Business Times, Kamis, 19 Oktober 2023.
Mengubah target inflasi hanya boleh dilakukan setelah BoE mengembalikan pertumbuhan harga ke target saat ini sebesar 2 persen, untuk menghindari kerusakan kredibilitas bank sentral.
Inflasi Inggris mencapai angka tertinggi dalam 41 tahun terakhir sebesar 11,1 persen pada tahun lalu dan tetap menjadi yang tertinggi di antara negara-negara maju sebesar 6,7 persen. Sementara itu suku bunga Inggris berada di kisaran 5,25 persen. Suku bunga kerap dinaikan untuk menekan inflasi. Target inflasi dua persen bisa menyakitkan perekonomian Inggris yang sedang rapuh karena kenaikan biaya pinjaman masyarakat.
Tinjauan terhadap kerangka penargetan inflasi BoE kemungkinan besar akan dilakukan setelah pemilu nasional Inggris berikutnya yang diperkirakan akan diadakan pada tahun 2024.