Wamenlu Pahala Nugraha Mansury. Foto: Medcom.id
Marcheilla Ariesta • 17 October 2023 18:34
Jakarta: Indonesia perlu berinvestasi dan mengembangkan ekonomi hijau, serta transisi energi. Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury menyampaikannya dalam pembukaan Indonesia Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta.
“Saya rasa kita semua memahami bahwa dengan dekarbonisasi, Indonesia perlu benar-benar berinvestasi dan mampu mengembangkan ekonomi hijau serta transisi energi,” kata Pahala di Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023.
“Saya percaya Indonesia dan Eropa memiliki tujuan yang sama dalam hal bagaimana kita dapat memajukan transisi energi dan ekonomi hijau dan mungkin juga wilayah atau negara tertentu,” lanjut dia.
Transisi ke energi terbarukan, kata Pahala, sebenarnya saat ini menjadi prioritas utama Indonesia. Indonesia, lanjutnya, berkomitmen untuk mampu mengurangi emisi sekitar 32 persen pada akhir 2030, dan 43 persen dengan dukungan internasional.
Indonesia juga menetapkan rencana ambisius untuk dapat mencapai net zero sebelum akhir tahun 2060.
“Indonesia melalui program pengembangan ekonomi baru, khususnya ekonomi hijau, berambisi untuk dapat meningkatkan kapasitas tidak hanya pada energi terbarukan saja, tetapi juga dalam mengembangkan produksi vaksin dan ekosistem kendaraan listrik, juga membangun klaster industri ramah lingkungan untuk menghubungkan sumber energi ramah lingkungan dan membangun berbagai infrastruktur energi lainnya, seperti pelabuhan ramah lingkungan dan bandara ramah lingkungan di seluruh negeri,” lanjut Pahala.
Menurutnya, Indonesia diperkirakan memperoleh manfaat ekonomi sekitar USD100-125 miliar.
“Namun yang paling penting juga adalah bagaimana kita bisa mengembangkan sektor baru yaitu ekosistem produksi baterai dengan juga memiliki bahan baterai, khususnya membangun cadangan nikel terbesar kita di dunia,” kata Pahala.
“Indonesia dapat menjadi mitra yang sempurna bagi perusahaan pertambangan dan pengolahan pertambangan Eropa di bidang energi hijau dan terbarukan,” terang dia.
Pahala menambahkan, Indonesia dapat menjadi mitra bagi perusahaan-perusahaan Eropa untuk dapat mengembangkan molekul ramah lingkungan seperti biofuel dan hidrogen hijau lainnya serta dengan teknologi pengolahan dari Eropa.
“Harapan kami, kita dapat memanfaatkan peluang ini bersama-sama,” pungkas Pahala.