Garuda Indonesia Kantongi Pendapatan Rp24,6 Triliun, Naik 18,27%

Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: MI/Panca Syurkani

Garuda Indonesia Kantongi Pendapatan Rp24,6 Triliun, Naik 18,27%

Patrick Pinaria • 2 October 2024 12:30

Jakarta: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunjukkan kinerja positif pada 2024. Pada tahun ini, Garuda Indonesia secara grup mengalami kenaikan pendapatan sebesar USD1,62 miliar atau sekitar Rp24,6 triliun.

Kenaikan pendapatan usaha tersebut tercatat pada semester I-2024. Sebuah kinerja yang cukup impresif. Mengingat jika dipresentasekan, angka kenaikan pendapatan ini mencapai 18,27 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 (semester I). Saat itu, Garuda Indonesia secara grup mencatatkan pendapatan sebesar USD1,37 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan keberhasilan pertumbuhan pendapatan hingga pertengahan tahun ini tak lepas dari sejumlah langkah strategis optimalisasi kinerja baik yang dilakukan perusahaan. Mulai dari aspek layanan hingga aspek operasional.

"Termasuk menghadirkan rangkaian inisiatif yang dapat meningkatkan performa kinerja Perusahaan terutama dari sisi pendapatan usaha," ujar Irfan.

Irfan menambahkan perolehan peningkatan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD1,27 miliar (tumbuh 15,72 persen (YoY)), pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebanyak USD177,97 juta (tumbuh 24,93 persen pada periode sama di tahun 2023, yakni USD142,46 juta), dan pendapatan lainnya yang meningkat hingga 33,01 persen (dari sebelumnya USD126 juta menjadi USD167,6 juta).

Tak kalah penting, peningkatan pendapatan usaha Garuda Indonesia ini juga tak lepas dari pertumbuhan jumlah penumpang yang berjalan selaras di sepanjang semester I-2024. Total, kenaikan jumlah penumpang pada periode ini mencapai 11,53 juta penumpang atau naik signifikan 27,40 persen dibandingkan dengan semester I-2023. Pada periode lalu, jumlah penumpang sebesar 9,05 juta penumpang. 

Jika dirinci lagi, capaian angkutan penumpang pada tahun ini berasal dari Garuda Indonesia (main brand) sebanyak 5,27 juta penumpang (naik signifikan 45,17 persen). Sedangkan Citilink sebanyak 6,27 juta penumpang (naik 15,49 persen).

Tren penguatan fundamental kinerja positif perusahaan tahun ini juga terefleksikan di beberapa sisi. Di antaranya, sisi pertumbuhan EBITDA sebesar 14,91 persen atau sebesar USD416,48 juta. Angka tersebut membaik dari tahun lalu pada periode yang sama, yakni mencapai USD362,40 juta.

Kemudian pada perusahaan turut membukukan operating revenue sebesar USD1,62 miliar di periode Semester I-2024. Jumlah ini tumbuh 18,27 persen (YoY).

"Tidak dapat dipungkiri di tengah fase industri penerbangan global yang masih terus bergerak dinamis pasca pandemi, penguatan profitabilitas perusahaan masih menjadi tantangan utama yang terus kami akselerasikan," kata Irfan. 

 

Baca: Garuda Indonesia Siapkan 8.000 Kursi Selama Ajang MotoGP di Mandalika


Dengan konsistensi pertumbuhan kinerja yang tumbuh positif dari segi pendapatan usaha, Irfan mengatakan Garuda Indonesia optimis secara bertahap dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024. Hal ini yang terus dimaksimalkan perusahaan melalui fokus peningkatan alat produksi, optimalisasi jaringan penerbangan melalui kolaborasi strategis, hingga memperluas portfolio bisnis pada lini ancillary revenue.
 

Kinerja-kinerja Garuda Indonesia sepanjang semester I-2024

Keberhasilan meningkatkan pendapatan pada semester I tahun ini tak lepas dari kinerja positif yang dilakukan Garuda Indonesia. Salah satunya, peningkatan akselerasi pemenuhan kewajiban usaha melalui penyelesaian pelunasan Sebagian atas Surat Utang dan Sukuk sebagai wujud langkah perbaikan struktur permodalan dalam rangka penyehatan kinerja perusahaan yang berhasil dirampungkan di awal tahun lalu.

Kinerja positif lainnya adalah berhasil menyelesaikan operasional haji tahun 2024 dengan pencatatan kenaikan jumlah penumpang dibandingkan angkutan pada periode tahun sebelumnya. Catatan ini turut menyumbang catatan positif di perolehan pendapatan penerbangan.

Kemudian, ada upaya implementasi langkah optimalisasi kinerja sebagai bagian dari proses transformasi berkelanjutan yang dilaksanakan oleh perusahaan secara intensif. Hal ini terlaksana pada penguatan sinergi dalam kaitan kerja sama komersial antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines untuk membawa manfaat lebih bagi pengguna jasa kedua maskapai untuk rute penerbangan dari/menuju Indonesia dan Singapura.

Kerja sama ini sekaligus turut memperkuat ekosistem bisnis penerbangan di kawasan regional yang diharapkan dapat memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan global dengan jangkauan jaringan yang semakin kompetitif baik di pangsa pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, penyampaian laporan keuangan konsolidasi (audited) periode sampai dengan bulan Juni 2024 ini turut menindaklanjuti salah satu inisiatif strategis Garuda Indonesia, yaitu pengalihan kepemilikan hanggar dan fasilitas pendukungnya kepada sebagai penyertaan modal secara non-tunai (inbreng) kepada entitas usahanya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI). Melalui also korporasi tersebut nantinya akan menambah kepemilikan saham Garuda Indonesia di GMF.

"Adanya aksi korporasi dalam skema inbreng tersebut, kiranya dapat membawa manfaat berkelanjutan terutama mendukung langkah langkah optimalisasi kinerja keuangan, utamanya melalui improvement posisi ekuitas Perusahaan secara konsolidasi, serta optimalisasi aset yang dapat memaksimalkan berbagai pengembangan kegiatan usaha," jelas Irfan.

Irfan juga mengatakan, Garuda Indonesia optimis fokus perusahaan untuk memanfaatkan tahun 2024 sebagai fase perbaikan dapat terakselerasi dengan maksimal melalui optimisme yang terus diperkuat oleh seluruh entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup. Hal tersebut juga menyusul perkembangan pariwisata Indonesia yang secara bertahap terus meningkat baik untuk perjalanan dalam negeri (domestik) maupun kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

"Serta dibarengi dengan program strategis Pemerintah dalam menumbuhkan geliat mobilitas masyarakat terutama dengan menggunakan opsi transportasi udara," tutur Irfan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)