Sekelompok warga di Lahore, Pakistan, 30 September 2023, memprotes terjadinya ledakan yang menewaskan 54 orang di Mastung. (AP)
Willy Haryono • 30 September 2023 20:24
Mastung: Korban tewas akibat pengeboman di Pakistan barat daya di tengah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bertambah menjadi 54 orang, setelah dua pasien yang terluka parah meninggal dunia di rumah sakit, menurut laporan pejabat setempat pada Sabtu, 30 September 2023.
Seorang individu meledakkan diri pada hari Jumat kemarin di tengah kerumunan orang di distrik Mastung. Itu adalah salah satu serangan paling mematikan yang menargetkan warga sipil di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir.
Hampir 70 orang terluka, termasuk lima orang yang masih dalam kondisi sangat kritis, kata pihak berwenang.
Melansir dari laman ABC News, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mastung, sebuah distrik di provinsi Baluchistan. Namun kecurigaan kemungkinan besar tertuju pada afiliasi regional kelompok Islamic State (ISIS), yang sebelumnya telah melakukan pengeboman mematikan di sekitar Pakistan.
ISIS melancarkan serangan beberapa hari sebelumnya di wilayah yang sama, setelah salah satu komandannya terbunuh di sana. Masih pada hari Jumat, sebuah ledakan melanda sebuah masjid yang terletak di kompleks kantor polisi di Hangu, sebuah distrik di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai tujuh lainnya.
Dalam peristiwa di Hangu, para pejabat mengatakan dua pelaku mendekati masjid kantor polisi. Penjaga menembak dan membunuh satu orang, namun yang lainnya berhasil mencapai masjid dan meledakkan diri. Bangunan yang terbuat dari batu bata lumpur itu runtuh menimpa sekitar 40 orang yang ada di dalamnya.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan pengeboman di Mastung, menurut Jawed Lehri, kepala polisi di daerah tersebut. Peristiwa terjadi di area terbuka dekat masjid di mana sekitar 500 jamaah berkumpul setelah salat Jumat untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebagian besar korban tewas dikuburkan di pemakaman setempat, dan beberapa jenazah lainnya dikirim ke kampung halaman mereka, kata Lehri. Bagian tubuh yang ditemukan di lokasi pengeboman sedang menjalani tes DNA untuk menentukan apakah itu milik pelaku atau korban.