Data Pekerjaan Buat Wall Street Rontok

Wall Street. Foto: Unsplash.

Data Pekerjaan Buat Wall Street Rontok

Arif Wicaksono • 4 October 2023 07:17

Jakarta: Indeks saham unggulan di Amerika Serikat (AS) Wall Street mengalami koreksi pada penutupan perdagangan kemarin. Laju indeks saham unggulan tersebut tertekan dengan asumsi data-data positif bisa mendorong kenaikan suku bunga The Fed.

Melansir CNBC International, Rabu, 4 Oktober 2023, indeks S&P 500 turun 58,94 poin atau 1,37 persen ke 4.229,45, indeks Komposit Nasdaq melemah 248,31 poin atau 1,87 persen ke 13.059,47, dan indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 430,97 poin atau 1,29 persen ke 33.002,38.

Saham-saham energi seperti First Energy Corp, CMS Energy Corp dan Robert Half Inc mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan kemarin. Disusul dengan Exelon Corp, CSX Corp, Intel Corp dan Xcel Energy Inc. Tak ketinggalan Verizon Communication dan Intel Corp juga lanjutkan kenaikan.

Sementara itu, saham-saham yang tergerus pada penutupan perdagangan kemarin adalah Goldman Sachs, American Express, Microsoft Corp dan Walt Disney Co. Kemudian ada AIrbnb Inc, Zscaler Inc, Datadog Inc, Veralto Corp dan Carnival Corp.

Suku bunga The Fed

Investor tertekan dengan permintaan pekerja yang naik menjadi 9,6 juta pada Agustus 2023. Data itu mengalahkan prediksi analis sebesar 8,81 juta pekerjaan. Kenaikan permintaan pekerjaan saat inflasi tinggi bisa membuat The Fed menaikkan suku bunga karena ekonomi dianggap sedang tak bermasalah.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan tidak ada urgensi bagi bank sentral untuk meningkatkan suku bunga, meski kemungkinan akan memakan waktu lama sebelum pemangkasan suku bunga dianggap tepat.

Presiden Fed Cleveland Loretta Master mengatakan terbuka untuk ide kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan bank sentral mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)