Produk Perikanan RI Raup Potensi Transaksi Rp133 Miliar di Jepang

Paviliun Indonesia pada pameran produk perikanan di Jepang. Foto: dok Kemendag.

Produk Perikanan RI Raup Potensi Transaksi Rp133 Miliar di Jepang

Husen Miftahudin • 30 August 2023 19:58

Tokyo: Produk perikanan Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD8,8 juta atau senilai Rp133 miliar di Pameran The 25th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2023 di Tokyo Big Sight Odaiba, Tokyo, Jepang.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengungkapkan, pihaknya tengah membidik pasar Jepang sebagai salah satu tujuan promosi dan nation branding.

Partisipasi pada pameran ini akan meningkatkan ekspor produk hasil laut Indonesia yang aman untuk dikonsumsi dan berkelanjutan sehingga akan meneruskan kinerja ekspor produk perikanan Indonesia ke dunia pada 2022 yang tumbuh positif.

"Kontribusi ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang tercatat sekitar 12 persen dari total seluruh ekspor produk perikanan Indonesia ke dunia dan permintaan Jepang atas produk perikanan diproyeksikan terus meningkat. Melalui pameran ini, Kemendag ingin menjaga dan meningkatkan ekspor produk perikanan ke pasar Jepang serta menyasar peningkatan ekspor ke negara-negara di sekitarnya," ungkap Didi dikutip dari siaran pers, Rabu, 30 Agustus 2023.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Merry Maryati menyampaikan, partisipasi Indonesia mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Garuda Indonesia, dan ASEAN Japan Center.

"Paviliun Indonesia menampilkan produk unggulan yang digemari dan diminati pasar Jepang antara lain udang, kepiting, tuna (big eye dan yellow fin), makarel, gurita, teri, ebi, ikan kaleng, serta berbagai ragam produk makanan olahan ikan dan hasil laut," tambah dia.

Baca juga: PT Perikanan Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan 6 Perusahaan Tiongkok
 

Penjajakan kesepakatan bisnis


Pada pameran, Paviliun Indonesia menghadirkan 11 pelaku usaha yang telah dikurasi berdasarkan kriteria kapasitas produksi, sertifikasi, dan pengalaman ekspor. Produk perikanan yang ditampilkan berasal dari berbagai daerah, seperti Sumatra Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Papua.

Selama pameran, peserta melakukan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) antara tiga sampai enam kali per hari di Paviliun Indonesia. Selain dari Jepang, pengunjung paviliun berasal dari Tiongkok, Korea Selatan, India, Spanyol, Kanada, Aljazair, dan negara lainnya.

Salah satu buyer potensial asal Jepang menyampaikan ketertarikannya atas produk perikanan dari Indonesia karena kualitas dan dukungan kebijakan Pemerintah Indonesia atas penangkapan ikan yang terukur sehingga dapat menjaga keberlangsungan.

Selain itu, buyer juga tertarik karena lokasi Paviliun Indonesia yang strategis dan desain yang atraktif, serta penanganan produk yang menekankan kesegaran dan kualitas produk oleh tim Indonesian Trade Promotion Center Osaka, Bea Cukai Jepang, dan Garuda Indonesia.

Sementara Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo Heri Akhmadi menyampaikan, potensi pertumbuhan ekspor produk perikanan di pasar Jepang sangat menjanjikan, terutama setelah pandemi covid-19. Salah satunya disebabkan beberapa hotel, restoran, dan tempat makan di Jepang membutuhkan produk ikan dalam jumlah besar untuk melayani kedatangan wisatawan maupun kebutuhan rumah tangga.

"Selain pasokan domestik, Jepang juga membutuhkan pasokan produk perikanan dari luar negeri, terutama mengantisipasi kebijakan Pemerintah Jepang di dalam negeri yang turut mengatrol permintaan produk perikanan dan hasil laut tersebut," ungkap Dubes Heri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)