Ilustrasi Bank Mandiri. Foto: MI/Angga Yuniar
Jakarta: Bank Mandiri membidik kerja sama di bidang keuangan berkelanjutan (sustainable financing). Selain mendorong transisi ekonomi hijau, tangguh dan inklusif, penerapan keuangan berkelanjutan ini juga berperan penting dalam memerangi perubahan iklim.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan langkah Mandiri tersebut sejalan dengan salah satu agenda utama dalam AIPF 2023. Agenda tersebut adalah infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan.
Dua agenda utama lainnya adalah transformasi digital dan ekonomi kreatif, berkelanjutan, serta pembiayaan inovatif.
"Pembicaraan para pemimpin dalam AIPF, diskusi panel, dan pertemuan bisnis, fokus pada tiga bidang penting tersebut," ujar Erick dikutip Kamis, 7 September 2023.
Baca juga: Perbankan Harus Punya Strategi agar Tetap Resilience
Mengembangkan produk keuangan berkelanjutan
Sementara itu, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan hijau (
green financing) maupun dari sisi pendanaan (
sustainable funding).
"Penyaluran
green financing ini sekaligus merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah menuju ekonomi rendah karbon, dan penerapannya mengedepankan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan atau Environment, Social and Governance (ESG),” ujar Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar.
Alexandra menjelaskan, hingga semester I-2023, penyaluran portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp242 triliun. Bila dirinci, pembiayaan untuk kategori hijau mencapai Rp115 triliun, sementara untuk kategori sosial mencapai Rp127 triliun.
Adapun beberapa sektor yang mendominasi antara lain sektor pertanian berkelanjutan sebesar Rp95,6 triliun, energi terbarukan sebesar Rp8,9 triliun,
eco-efficient products Rp4,7 triliun, transportasi ramah lingkungan Rp3,2 triliun, serta sektor hijau lainnya Rp 2,8 triliun.
Untuk mendukung peningkatan Green Financing, Bank Mandiri juga terus melakukan pengembangan solusi keuangan berkelanjutan lainnya.
"Bank Mandiri telah membentuk ESG unit yang berfungsi sebagai control tower dalam implementasi aspek berkelanjutan serta telah memiliki ESG
financing desk yang mampu menawarkan berbagai solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif dalam mengakselerasi ekonomi rendah karbon, seperti
green loan, transition financing, serta Sustainability Linked-Loan (SLL)," tegas Alexandra.
Untuk mendukung pertumbuhan
green financing, Bank Mandiri juga mengembangkan berbagai instrumen pendanaan berkelanjutan. Pada 4 Juli 2023 Bank Mandiri telah menerbitkan instrumen Green Bond tahap I senilai Rp5 triliun.