NEWSTICKER

Begini Strategi Pertamina Biar Bisnis Pertashop Tak Redup

Ilustrasi Pertashop - - Foto: dok Pertamina

Begini Strategi Pertamina Biar Bisnis Pertashop Tak Redup

Media Indonesia • 16 July 2023 14:19

Jakarta: Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengakui adanya fluktuasi atau naik turunnya harga pasar pertamax series menjadi salah satu faktor turunnya konsumsi/penjualan BBM nonsubsidi itu melalui Pertashop.

Pihaknya pun akan menumbuhkan bisnis usaha lain atau non-fuel sebagai solusi agar usaha Pertashop tidak redup. Adapun contoh bisnis non-fuel seperti pengisian nitrogen, tambal ban, minimarket, kafe, warung makan, jasa ekspedisi, dan sebagainya.

"Saat ini kami tengah mengembangkan Pertashop untuk memperluas bisnis non-fuel, sehingga pendapatan pengusaha tidak terpaku pada penjualan BBM saja," ujarnya kepada wartawan, dikutip Minggu, 16 Juli 2023.

Brasto menuturkan, sejak awal didirikan pada 2018, Pertashop memang menjual pertamax ataupun dexlite. Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO) atau satu desa/kecamatan tersedia Pertashop. Pihaknya mencatat sebanyak 1.300 unit usaha SPBU mini tersebut tersebar di Jawa Tengah dan DIY.

Dari segi proporsi perdagangan, Brasto tidak memungkiri penjualan pertamax di regional Jawa bagian Tengah lebih kecil dibandingkan pertalite. Di 2022, proporsi penjualan pertamax dibandingkan produk gasoline Pertamina lainnya sebesar 20,3 persen, sementara proporsi penjualan pertalite adalah 79,2 persen.

"Adapun dari Januari-Juni 2023, proporsi pertamax dibandingkan produk gasoline Pertamina lainnya adalah 16,4 persen, sedangkan proporsi pertalite sebesar 83,1 persen," urainya.

Perihal permintaan pengusaha Pertashop agar Pertamina bisa menjual pertalite di outlet penjualan pertamax series itu, Brasto mengaku menyerahkan kewenangan tersebut ke Pertamina Patra Niaga. "Kalau usulan menjual pertalite masih dalam kajian di pusat," ucapnya.

Tengah dikaji

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyampaikan pihaknya tengah mengkaji agar Pertashop sebagai outlet pertamax series dapat menjual produk BBM jenis pertalite.

"Pada prinsipnya kita ingin memberikan keuntungan buat teman-teman di komunitas Pertashop. Menjual pertalite itu akan dikaji dan kita lihat kira-kira yang paling baik dan bermanfaat menjual pertalite itu seperti apa," ujar Riva.

Ia mengakui tidak mudah secara langsung mengganti model bisnis penjualan BBM di Pertashop dengan menambah produk pertalite. Adapun tujuan bisnis Pertashop ialah agar

masyarakat di pedesaan bisa mempunyai akses sumber energi yang berkualitas. Pasalnya nilai oktan pertamax series mencapai 92-98, lebih tinggi dibanding pertalite dengan RON 90.

"Mungkin ada pendekatan lain yang intinya untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat yang menggunakan pertalite," jelas Riva.

Diserahkan penuh ke Pertamina

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga merespons keluhan dari penjual Pertashop daerah. Menurutnya, penjualan pertamax series akan kalah pamor jika Pertashop juga menjual pertalite.

"Pertashop memang menyalurkan namanya pertamax. Nanti kalau Pertamina jual Pertalite (di Pertashop), pertamax akan tidak laku," ucapnya.

Arifin pun menyerahkan ke Pertamina untuk mencari solusi agar penjualan pertamax series tidak melempem di Pertashop karena ada disparitas harga antara pertamax dan pertalite.

"Nanti tanyakan ke Pertamina untuk bangkitkan lagi penyaluran pertamax," pungkas dia.


(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)