Ilustrasi penerbitan obligasi. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 17 June 2023 17:47
Jakarta: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Tahun 2023 masing-masing sebesar Rp1,5 triliun untuk kebutuhan refinancing dan modal kerja.
BMTR melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I dengan jumlah pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp850 juta.
Melansir keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Juni 2023, obligasi ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 370 Hari Kalender, tiga dan lima tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 8,75-9,25 persen untuk tenor 370 Hari Kalender, kisaran 9,75-10,25 persen untuk tiga tahun, dan 10,75-11,25 persen untuk lima tahun.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Saat bersamaan, Global Mediacom juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Tahap I dengan jumlah Sisa Imbalan sebanyak-banyaknya sebesar Rp850 juta. Sukuk Ijarah ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 370 Hari Kalender, tiga tahun dan lima tahun.
Kisaran cicilan imbalan ijarah yang ditawarkan pada rentang 8,75-9,25 persen untuk tenor 370 Hari Kalender, kisaran 9,75-10,25 persen untuk tiga tahun, dan 10,75-11,25 persen untuk lima tahun. Cicilan imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan Ijarah.
Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Efek bersifat Utang dan Sukuk Ijarah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ (single A plus) dan idAsy+ (single A plus syariah).
Bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi adalah PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT MNC Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak selaku wali amanat.
Masa penawaran awal (bookbuilding) Obligasi dan Sukuk Ijarah dijadwalkan pada 15-23 Juni, perkiraan tanggal efektif pada 28 Juni 2023, masa Penawaran Umum 30 Juni-3 Juli 2023, penjatahan pada 4 Juli 2023, pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2023.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUB ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah, akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian (refinancing) dari Efek Bersifat Utang yang belum dilunaskan oleh Perseroan dan sisanya akan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional dan lain-lain.