Petugas berada di lokasi pesawat jatuh di area jalan tol di Terengganu, Malaysia, 17 Agustus 2023. (AP/Vincent Thian)
Willy Haryono • 19 August 2023 08:53
Kuala Terengganu: Insiden pesawat jatuh di jalan tol Guthrie Highway dekat kotapraja Elmina di Shah Alam, Selangor, Malaysia bisa jadi disebabkan oleh masalah pada bagian sayap, kata Kepala Menteri Terengganu Dr Ahmad Samsuri Mokhtar, yang merupakan seorang insinyur kedirgantaraan.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, mantan kepala Departemen Dirgantara Universiti Putra Malaysia (UPM) itu mengatakan bahwa berdasarkan bukti visual yang tersedia untuk umum, masalah tersebut mungkin disebabkan kegagalan aileron, atau bisa juga kombinasi kegagalan rudder dan elevator.
"Melihat dari bukti visual saja (dalam bentuk rekaman kamera dasbor yang memiliki keterbatasan lain juga) yang tersedia untuk kita semua, saya cenderung percaya bahwa masalah yang dihadapi lebih pada 'kontrol penerbangan' - lebih ke arah masalah di sayap, mungkin kegagalan aileron atau kombinasi rudder dan elevator," kata Ahmad, dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Namun, kata dia, pesawat jatuh juga bisa diakibatkan satu atau beberapa isu seperti masalah perawatan, kegagalan integritas struktur pesawat, termasuk tekanan struktural dan kelelahan siklik, kegagalan mesin, kontrol penerbangan, avionik, dan faktor kesalahan manusia (human error).
Namun, informasi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan penyebab insiden, termasuk analisis kotak hitam penerbangan, hasil temuan dari investigasi lokasi kecelakaan, dan pemeriksaan mikro serta makro terhadap puing pesawat.
Tim penyelidik kecelakaan udara Malaysia pada Jumat kemarin mulai menganalisis perekam suara kokpit pesawat ringan itu.
Ahmad juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari 10 orang yang tewas dalam kecelakaan nahas tersebut.
"Belasungkawa yang tulus saya sampaikan kepada keluarga korban dari kami semua di Terengganu. Semoga arwah mereka diberkahi oleh Allah SWT," ujarnya.
Pesawat jet bisnis ringan Beechcraft Model 390 (Premier 1), yang terbang dari Langkawi ke Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang, jatuh sekitar pukul 14.50 pada hari Kamis, menewaskan semua enam penumpang dan dua awak di dalamnya.
Dua korban lainnya adalah warga sipil, masing-masing pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil yang kebetulan sedang melintas di lokasi kejadian.
Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Razarudin Husain mengatakan, proses pengurusan jenazah korban diharapkan selesai paling cepat Senin mendatang.